Tarakan,- Fenomena alam yang paling ditunggu oleh sebagian besar masyarakat, Gerhana Matahari Total (GMT) memang benar –benar telah menjadi daya tarik yang luar biasa. Disamping itu, perhatian terbesar tentunya datang dari para peneliti dan pencinta Astonomi yang menyaksikan langsung yang tentunya dilengkapi dengan berbagai alat pendukung.
Fenomena alam yang tergolong langka ini pernah terjadi pada tahun 1983, 1988, dan 1995. Namun yang perlu diingat pada hari Rabu (09/03) pagi, moment gerhana matahari total 2016 adalah pristiwa GMT yang pertama terjadi di Indonesia pada Abad ke-21 ini.
Di kota Tarakan sendiri, meskipun tidak termasuk wilayah yang dilewati GMT secara langsung namun kenyataannya tetap mampu menyedot atensi masyarakat yang dengan antuasias ingin menyaksikan peristiwa fenomenal dari alam raya ini dengan datang ke Pantai Amal. Dan sekitar pukul 07.00 Wite, masyarakat yang menyemut ke objek wisata inipun terbayar tunai dengan menyaksikan GMT.
Salah seorang warga Sebengkok, Fachrian, salah satu penikmat bidang Astronomi menuturkan, bahwa dirinya sejak pukul 05.30 Wite sudah mendatangi Pantai Amal bersama tiga orang rekannya untuk menetukan spot menyaksikan dan tentunya mengabadadikan Gerhana Matahari Total tersebut.
“Ini merupakan salah satu kebesaran Allah SWT yang harus disyukuri, dan keindahan dari fenomena alam ini harus diabadikan. Habis sholat subuh, saya dan rekan rekan langsung menuju kesini (Pantai Amal), sambil bersantai menikmati indahnya suasana pagi hari dengan ditemani segelas kopi,” tutur Rian.
Masyarakat yang berkumpul sebenernya sempat merasa waswas, lantaran sejak pukul 07.00 sang mentari sempat diselimuti awan tebal yang memungkinan jadi penghalang untuk dapat menyaksikan langsung detik - detik proses tertutupnya matahari oleh bulan, meskipun di Tarakan sendiri gerhananya tidak total.
Akhirnya sedikit demi sedikit, secara perlahan awanpun berangsur - angsur mulai terbuka untuk menampakkan matahari. Tepat pukul 07.46 Wite, nampak matahari mulai ditutupi bulan. Meskipun suasana di Pantai Amal tidak begitu gelap seperti didaerah lain yang terkena dampak gerhana total, tetap saja suasana alam yang cukup dramatik ini bakal terekam dalam memori bagi yang menyaksikan GMT 2016, dan pukul 08.57 Wite, sang fajar mulai bersinar seperti semula.
OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)