Lay Buah Khas Kalimantan

Tarakan, Siapa yang tidak kenal dengan buah durian yang memiliki aroma sangat tajam berikut dengan ciri khas kulitnya berduri, mulai dari anak – anak hingga lanjut usia pasti menyukainya. Tetapi bagi sebagian orang, buah durian ini sangat dihindari karena dapat memabukkan dan memusingkan kepala.

Namun di pulau Kalimantan termasuk di Kota Tarakan, para penikmat buah - buahan dapat menikmati buah serupa durian dengan ciri khas dagingnya yang berwarna atraktif, mulai dari kuning muda, kuning tua, oranye, hingga merah. Buah ini juga tidak miliki aroma menyengat seperti halnya durian sehingga bisa dimasukkan dan dinikmati didalam ruangan karena aromanya tidak menyengat.

Tekstur dagingnya yang lembut, dengan rasa manis legit dan tidak benyek (red, lembek basah), sehingga saat dipegang tidak lengket. Buah yang masih satu family dengan durian ini biasa disebut buah Lay (lai), buah yang hanya ada di Borneo.
Sejak memasuki awal bulan Januari ini, di Tarakan sedang dibanjiri musim aneka buah, mulai dari rambutan, langsat, duku, cempedak, durian, dan memasuki minggu ke-3 mulai nampak dibanjiri buah lay khas Kalimantan.

Salah seorang penjual buah lay yang sempat berbincang dengan Tarakan News, Iwan, Senin (25/01) lalu, mengatakan buah lay yang dijualnya berasal dari Tanjung Selor, Pimping, Ancam dan daerah Sekatak. Sedangkan buah lay yang ada di Tarakan sendiri buahnya belum memasuki umur untuk dipanen.

“Untuk harga buah lay sendiri, saat ini dijual dengan harga Sepuluh Ribu (Rp. 10.000,-) hingga Lima Belas Ribu (Rp. 15.000,-) perbuah,” ujarnya.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Sofian Raga : Pasar Tumpah Digelar Untuk Hadapi MEA

Tarakan, Sebanyak 600 pedagang marakkan penyelengaraan pertama Pasar Tumpah yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, Minggu (24/01) diseputaran Jalan Sumatera dan di depan Stadion Datu Adil.

Walikota Tarakan, Sofian Raga, ungkapkan penyelengaraan Pasar Tumpah yang pertama kalinya ini, sudah cukup baik. Karena menurutnya, para pedagang serta pengunjung yang datang untuk berwisata berbelanja di acara ini begitu antusias.

“Jadi ini bukan persiapan lagi, tetapi ini main beneran, transaksi rill terjadi disini, tinggal nanti kita evaluasi, dikemas lagi agar pelaksanan pasar ini lebih baik,” kata Sofian Raga kepada Tarakan News.

Yang tidak kalah pentingnya, papar Sofian Raga, kegiatan seperti ini akan di support atau didorong keluar (baca, memotivasi) guna hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dalam artian, bukan kita yang dikunjungi tetapi kita yang datang dengan membawa produk - produk handal serta sumber daya yang kuat.

“Ini bukan sesuatu yang diragukan lagi, karena semangat MEA adalah bagaimana negara - negara di Asean ini bersatu padu untuk dapat mengimbangi ekonomi dunia,” imbuhnya.

Untuk menghadapi MEA, lanjutnya, masyarakat UMKM di Tarakan sudah mampu, namun jangan hanya mengandalkan produk lokal saja, tetapi pelaku pasar dituntut berpikir bagaimana produk luar Tarakan juga dapat diolah dan manage di Tarakan. karena Tarakan bukan hanya sebagai kota produksi, tetapi juga kota penghimpun produk luar daerah sehingga kota ini lebih mengedepankan jasa.

“Seperti Singapura, negara itu tidak punya apa – apa (baca, minim SDA) tetapi ketika kita tanya, seluruh barang di dunia ada disitu (Singapura),” ujarnya.

Untuk kebutuhan lokal sendiri sudah bagus menurut Walikota Tarakan, tinggal pasar regionalnya harus didorong (support) pemerintah dengan upaya - upaya untuk dapat mengembangkan serta promosi yang harus ditingkatkan, seperti olahan dari sektor kelautan perikanan, berbagai jenis olahan pertanian, industri rumah tangga dan lainnya. Tinggal bagaimana kualitasnya ditingkatkan serta kelanjutannya.

“Saya sudah katakan, bahwa kota ini tidak ada pilihan lain kecuali arahkan kota ini menuju sebuah kota perdagangan, jasa, industri, perikanan, wisata, dengan didukung sumber daya manusia serta insfrastruktur yang handal,” tegas Sofian Raga.

“Sudah tidak usah mikir - mikir, go a-head, itu perubahan akan cepat terjadi,” pungkasnya.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Polair Tarakan Bekuk 1 Kapal Pukat Troll Berbendera Malaysia

Tarakan, Upaya Pemerintah dalam memberantas illegal fishing diwilayah perairan Indonesia kembali buahkan hasil, tepatnya hari Kamis, 21 Januari 2016 Pukul 19.45 Wite berhasil mendeteksi kegiatan Tindak Pidana Illegal Fishing yang dilakukan beberapa kapal asing yang memasuki perairan NKRI.

Dijelaskan AKBP. Erlan Munaji, selaku Kasibdi Kagum Polair Polda Kaltim, anggota Pangkalan Gerak Tarakan berhasil bekuk 1 Kapal pukat troll dengan nama TW/ 1259/6F berbendera Malaysia di perairan Karang Unarang dan Ambalat.

Lebih Lanjut Erlan rincikan kepada Tarakan News, awalnya sekitar pukul 17.45 Wita, anggota Satuan Patroli menemukan adanya kegiatan Illegal Fishing dengan menggunakan Pukat Troll yang dilakukan 4 kapal asing. Dan saat dilakukanya pengejaran oleh petugas, mereka (baca, ABK kapal) memutus Tali Troll dan hasilnya beberapa kapal berhasil melarikan diri.

“Kami berhasil menangkap satu dari empat kapal tersebut, dan ketiga kapal lainnya berhasil melarikan diri,” kata Erlan Munaji.

Akhirnya pukul 19.45 Wita, Tim Patroli berhasil menangkap satu kapal dengan barang bukti ikan hasil tangkapan yang jumlahnya mencapai 100 Kg. Selanjutnya para tersangka (red, ABK) beserta barang bukti diamankan di Pangkalan Polair, di Juwata Tarakan Utara.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Metodologi Ombudsman Tahun Ini Langsung Kepada Produk Jenis Pelayanan Yang Diberikan

Tarakan,- Dalam upaya penjabaran Undang - Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Tim Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur melakukan supervise (pengawasan) kepada 9 (sembilan) institusi layanan publik di Kota Tarakan dengan tujuan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dijelaskan Kepala Perwakilan Ombudsman Kalimantan Timur, Syarifah Rodiah, Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang terpilih dalam penelitian ini dan ada perbedaan dari sistem sebelumnya, untuk tahun ini sistem metodelogi penelitian langsung menuju kepada produk jenis pelayanan yang diberikan oleh institusi terkait.

“Jenis layanan akan diberi nilai masing - masing, dan setiap pelayanan yang diberikan itu ada item - item yang dicari yang merupakan variable penilaian,” kata Syarifah Rodiah, Kamis (21/01).

“Jadi apabila ada nilai yang rendah, ini akan berpengaruh terhadap penilaian kota secara keseluruhan,” lanjutnya.

Lebih lanjut disampaikan Syarifah Rodiah, jika ada satu atau dua nilai yang tidak bagus, dapat digagalkan. Karena penilaian yang tidak bagus ditempat yang satu (red, SKPD), dapat berimbas penilaian seluruh kota akan menjadi turun.

“Kasihankan perjuangan teman - teman ditempat (baca, SKPD) yang lainya turut menjadi tidak bagus yang disebabkan satu saja yang tidak bagus,” bebernya.

Jika dilihat keseluruhan, (dari sisi) kepatuhan dilistingnya, kota Tarakan satu tingkat diatas dari Balikpapan. Perlu diketahui penelitian ini dilakukan dari 57 jenis layanan yang ada di Tarakan, sementara di Balikpapan hanya 29 dan bisa dikatakan hal ini bagus karena dari 57 jenis layanan, 17 diantaranya memasuki zonasi hijau, yaitu dari Kantor Pusat Pelayanan Terpadu (KPPT).

“Dari urutan saja, Tarakan masih diatas Balikpapan dan
Samarinda,” pungkas Syarifah Rodiah.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Sofian Raga : Beberapa SKPD Masuk Zonasi Kuning dan Merah

Tarakan,- Walikota Tarakan, Sofian Raga, katakan berdasarkan rekomendasi tim yang melakukan supervise (pengawasan) terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemkot Tarakan, ada beberapa SKPD yang memasuki zonasi kuning dan merah.

“Jadi tim ini melakukan penilaian langsung ke SKPD, dan berdasarkan hasil rekomendasi inilah akan dikembalikan ke SKPD yang memasuki zonasi kuning dan merah untuk segera dilakukan perubahan - perubahan,” kata Sofian Raga, Kamis (21/01) lalu.

Bagi SKPD yang mendapatkan zonasi hijau, sambung Sofian Raga, ditekankan untuk terus meningkatkan pelayanan publik, sehingga masyarakat bisa mendapatkan haknya untuk dilayani oleh negara. Dan hal ini merupakan tugas aparatur yang sejatinya sebagai pelayan publik (baca, masyarakat).

“Saya ingatkan, tugas kita sebagai pelayan publik itu hak (masyarakat), jadi yang namanya hak itu tidak boleh dikurang - kurangi, efeknya adalah semakin meningkatnya kepercayaan publik terhadap negara dan pemerintah,” jelasnya kepada Tarakan News. Sehingga, tegasnya, jika pelayanan publik itu sudah bagus maka pelaksanaan pembangunan akan berjalan dengan baik dan didukung 100% (seratus persen) oleh masyarakat luas.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan

Tingkatkan Kamtibnas, Pemkot Dan FORKOPIMDA Undang Ketua RT Se Kota Tarakan

TARAKAN - Untuk meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban di Kota Tarakan, khususnya permasalahan teroris dan paham radikal yang ada di Kota Tarakan, Pemerintah Kota Tarakan dan Forkompimda Kota Tarakan melakukan silahturahmi dengan seluruh ketua RT se-Kota Tarakan di Gedung Serbagun Kantor Walikota Tarakan, Rabu (20/1).

Walikota Tarakan dalam sambutannya mengapresiasi Kepada TNI dan POLRI serta Kesbangpolinmas Kota Tarakan atas diselenggarakannya kegiatan silahturahmi ini, dan berharap pertemuan akan terjadi koordinasi antara pihak TNI dan Polri dengan Ketua RT untuk mendapatkan pengetahuan tentang Kamtibnas di Kota Tarakan.

“Tentunya dalam pertemuan ini akan terjadi koordinasi antara pihak TNI dan Polri dengan Ketua RT untuk mendapatkan pengetahuan keamanan, ketentraman dan ketertiban di Kota Tarakan,” Ungkap Walikota

Sementara itu, Komandan KODIM 0907 Letkol Singgih Kota Tarakan dalam paparannya mengatakan, Tarakan merupakan salah satu tempat transit dan merupakan pintu gerbang di wilayah Utara Kalimantan, untuk itu perlu upaya diteksi dini dan kerjasama seluruh komponen masyarakat baik itu antar pemerintah maupun TNI dan POLRI.

“Saat ini kondisi Kota Tarakan sangat Kondusif, namun tetapi Kota Tarakan adalah salah satu tempat transit pergerakan teroris, untuk itu saya berharap kepada seluruh RT untuk perlu upaya diteksi dini jika melihat ada masyarakat yang mencurigakan maupun hal hal yang ganjil di Masyarakat secepatnya untuk melaporkan ke Babinsa untuk mendapatkan tindak lanjut” Ujar Letkol Singgih.(HMS)
Sumber : http://infotarakan.id/

Tim Studi Kelayakan BI Kaji Kemungkinan Gedung BI Kaltara Di Tarakan

TARAKAN - Lokasi pembangunan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara mulai dipersiapkan, demikian disampaikan oleh Ketua Tim Studi Kelayakan Pembangunan Bank Indonesia Kaltara, Krisman, dalam Rapat yang diselenggarakan di Ruang Kenawai Kantor Walikota Tarakan (15/1).

Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Khairul, dan dihadiri oleh SKPD terkait tersebut, Krisman memaparkan maksud dan tujuan kedatangan Tim Bank Indonesia ke Kota Tarakan. "Kedatangan tim ini bertujuan untuk melihat daya dukung untuk kesiapan pembangunan Bank Indonesia Kalimantan Utara di Kota Tarakan," ujarnya. Lebih lanjut, Ia juga menggambarkan manfaat keberadaan Bank Indonesia Kalimantan Utara, "nantinya, Bank Indonesia di Kalimantan Utara akan menjalankan fungsi strategic advisory (memberikan saran bidang perekonomian kepada Pemerintah Daerah), distribusi uang, serta pengembangan UMKM". "Target operasinya tahun 2017, tapi ini masih menunggu keputusan Dewan Gubernur", tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah atas nama Pemerintah Kota menyampaikan apresiasi atas rencana tersebut, dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan letak geografis yang strategis Kota Tarakan. "Kota Tarakan ini berada di tengah-tengah Kaltara, dan apabila dilihat dari daya dukung yang disyaratkan, maka Tarakan siap utnuk mendukung keberadaan Bank Indonesia Kaltara di Kota Tarakan," ujar Khairul.

Ditargetkan, pada Tahun 2017, Bank Indonesia Kalimantan Utara sudah dapat beroperasi, tergantung dengan kesiapan gedung operasional dan keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia. (HMS/YPR)
Sumber : http://infotarakan.id

Harga Jual Turun Petani Rumput Laut Alih Profesi

Tarakan,- Petani rumput laut di wilayah Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan Timur, Kecamatan Tarakan Timur keluhkan menurunnya harga jual rumput laut. Kondisi yang dirasakan sejak setahun terakhir ini otomatis membuat para petani rumput laut terpaksa beralih profesi tambahan guna menutupi kebutuhan dapur keluarga.

Azis (40 tahun), salah seorang petani rumput laut di Tanjung Pasir, paparkan kepada Tarakan News, penurunan harga jual tahun ini (red, 2015) cukup drastis. Jika pada tahun sebelumnya (Tahun 2014) harga hanya bermain pada kisaran Rp.15.000,- /Kg untuk rumput laut kering, sedangkan hingga saat ini harga turun kisaran Rp. 7.000,- bahkan mencapai Rp.5.000,- /Kg.

“Saya tidak tahu penyebabnya, karena tiba - tiba saja harga yang ditetapkan sepihak oleh pengepul turun tanpa alasan yang jelas,” terang Azis.

Lebih lanjut disampaikan Azis, akibat anjloknya harga jual tersebut yang membuat para petani rumput laut mencari tambahan penghasilan dengan melakukan aktifitas melaut (baca, mencari ikan).

“Tetap saja kita produksi, tetapi tidak banyak, selebihnya kami pergi melaut untuk mencari ikan, mukat kondrong (pukat udang) guna menambah penghasilan,” imbuhnya.

Para petani menilai dengan harga saat ini pada kisaran Rp 7 ribu per kilogramnya berdampak pada penghasilan sebelumnya, mengingat biaya operasional yang dikeluarkan lebih besar daripada yang didapat.

“Karena itu kami beralih profesi, sebab jika dengan kondisi saat ini, biaya itu tidak menutupi modal perawatan rumput laut,” pungkasnya.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Tajuddin Tuwo : Tiga Ribu Dua Ratus Pedagang UKM Terdaftar Di Pasar Tumpah Tarakan

Gedung Serba Guna Kantor Walikota Tarakan,- Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Disperindagkop Kota Tarakan mengundang para Pedagang UKM dalam acara sosialisasi dan pendaftaran kegiatan Pasar Tumpah, Selasa (12/01). Disampaikan Kepala Disperindagkop Tarakan Tajuddin Tuwo, sebanyak 3200 pedagang sudah terdaftar dalam Pasar Tumpah yang rencananya berlangsung 24 Januari 2016.

Pasar Tumpah merupakan kegiatan Wisata Belanja yang hanya berjualan dan beraktifitas pada hari Minggu saja, dan digelar sepanjang jalan menuju (arah) Stadion Datu Adil, tepatnya jalan Sumatera, Kelurahan Pamusian.

“Bagi masyarakat yang ingin mendaftar, segera datang ke Disperindagkop atau Kecamatan - Kecamatan dimana saudara tinggal dan cukup hanya membawa KTP (kartu tanda pengenal) saja,” kata Tajuddin Tuwo.

Wakil Walikota Tarakan, HK. Arief Hihayat, sebagai pencetus ide Pasar Tumpah, menyampaikan, dengan melihat kondisi saat ini, pemkot mencoba mencari ide serta inovasi - inovasi yang ada serta bagaimana cara melakukan perputaran ekonomi sehingga dapat berjalan dan tentunya sebagai hiburan bagi masyarakat.

“Orang bisa datang (termasuk luar daerah sekitar) dan bisa menjadi rekreasi keluarga yang datang sambil berkuliner bisa sambil berbelanja dan kita upayakan orang bejualan disini menjual dengan harga yang murah namanya juga pasar tumpah pasti harganya miringlah,” ungkap Arief.

Arief menambahkan, berdasarkan hasil kesepakatan, setiap pedagang akan dikenakan retribusi sebesar Rp 1000 perorang dan ini merupakan hasil kesepakatan mereka (para pedagang).

“Dan saya optimis sekitar 10000 lebih orang akan tumpah dipasar ini ungkap arief yakin dengan suksesnya kegiatan pasar tumpah ini,” pungkasnya.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Lima Kelurahan di Tarakan Susul Pamusian Terapkan Sampah Semesta

Tarakan, Walikota Tarakan, Sofian Raga, ungkapkan saat ini pemerintah kota (Pemkot) sedang melakukan penanganan program Sampah Semesta, seperti yang sudah dilaksanakan (baca, diterapkan) di Kelurahan Pamusian sebagai pilot project (proyek percontohan), dan saat ini 5 Kelurahan menyusul terapkan program yang sama.

“Kegiatan sampah semesta ini sudah berjalan, dan saat ini sudah menyusul Lima Kelurahan dalam melaksanakan program ini,” kata Sofian Raga saat silaturahmi dengan para pekerja kebersihan di halam kantor DKPP Tarakan, Kamis (07/01) lalu, bersama para Lurah dan Camat se-Kota Tarakan.

“Selumit, Selumit Pantai, Sebengkok, Karang Harapan, Kampung Empat dan Kelurahan - Kelurahan lainnya, segera menyusul laksanakan program ini,” imbuhnya.

Seperti sempat diwartakan beberapa waktu lalu, Sampah Semesta ini merupakan sebuah program dimana semua masyarakat ikut terlibat dan berpartisipasi. Karena tidak ada lagi yang namanya bak sampah dipingir jalan, artinya sampah akan diambil oleh petugas kebersihan sampah dari rumah ke rumah, kemudian dibawa ke Transfer Depo yang kemudian di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Untuk para petugas kebersihan sampah yang lakukan pengambilan sampah ke setiap rumah - rumah, akan diberikan upah berdasarkan iuran warga warga yang disesuaikan dengan keikhlasan dari warga untuk memberikannya.

“Bukan untuk siapa - siapa, untuk bapak petugas gerobak sampah yang akan mengambil sampah di tiap - tiap rumah bapak-ibu semua,” imbuhnya.

“Jadi tidak usah keluar rumah lagi nyari - nyari bak sampah, saya akan bongkar semua bak sampah di Tarakan. Ini merupakan komitmen bersama, jika mau bikin bak sampah lagi berarti dia mau kasih lihat sampah lagi di masyarakat, mau kasi cium sampah lagi kepada masyarakat, karena bak sampah itu sampah,” tegasnya.

Sofian Raga sangat mengapresiasi kepada seluruh petugas kebersihan Kota Tarakan yang telah turut membantu berpartisipasi dalam mewujudkan Tarakan menjadi kota yang Bersih, Indah, Hijau.

“Saya berharap sebelum akhir tahun 2017 seluruh kota ini tidak ada lagi bak sampah dan program sampah semesta sudah berjalan di 20 kelurahan yang ada di Tarakan ini,” tegas Sofian Raga.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan

Sekda Tegaskan Bahwa Pinjaman Daerah Masih Nol

TARAKAN – Sekretaris Daerah, Khairul, angkat bicara mengenai kebijakan Pinjaman Daerah yang diambil oleh Pemerintah Kota Tarakan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan pada tanggal 26 Desember 2015 lalu.

Pria yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tersebut menyatakan bahwa pinjaman tersebut belum direalisasikan, “Pinjaman itu masih sebatas rencana, belum kita pinjam, saya juga masih meminta Kepala DP2KA untuk menghitung berapa SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) 2015 dan berapa dana perimbangan yang bakal masuk”. Ia kemudian membeberkan alasan-alasan sehingga pinjaman itu sampai sekarang belum terealisasi, “memang rencana mau pinjam, dari Rp 297 miliar tersebut direncanakan yang Rp 160 miliar pinjaman untuk menutup defisit APBD Perubahan Tahun anggaran 2015, untuk dibayar di tahun 2016. Cuma kemarin itu ada ketentuan tidak boleh menutup defisit akhir tahun dengan pinjaman, maka tidak jadi kita pinjam. Kemudian kita juga hitung-hitung kemungkinan besar tidak perlu pinjam”.

Dirincikannya, saat ini posisi kegiatan yang belum dibayarkan sebesar Rp 96 Miliar di Tahun 2015, “namun kita punya dana transfer pusat sebesar Rp 53 miliar lebih , dan ada dari dana transfer provinsi sebesar Rp 44 miliar lebih”. Disampaikan juga bahwa Dana yang akan masuk dapat menutupi pengeluaran yang ada di Tahun 2015, “semestinya menutupi, cuma persoalannya dari sana (pusat dan provinsi) terlambat. Nah Ini yang kita mau cek apa masalahnya, karena di sana juga defisit kan”.

Ia juga menambahkan bahwa pada saat ini Pemkot Tarakan dihadapkan pada dua pilihan, bekerja sesuai dengan anggaran yang ada atau tetap membangun, dengan konsekuensi melakukan pinjaman daerah. “Kita memang berpotensi melakukan pinjaman di tahun 2016 sebesar Rp 110 miliar, namun itu masih sebatas persiapan dan belum terealisasi, dan kita harapkan juga tahun 2016 ada peningkatan PAD dan efisiensi anggaran. “mulai awal tahun ini kita juga harus menggenjot PAD, saya sudah minta untuk menggelar rapat, karena ada beberapa target potensial yang harus kita manfaatkan peluangnya”, tambahnya.

Ketika ditanya status pemilihan Bank Kaltim sebagai pemberi pinjaman apabila Pinjaman Daerah pada akhirnya tetap direalisasikan, Khairul menegaskan bahwa hal tersebut masih dalam pengkajian, “belum final, bisa ke bank lain, tapi sebenarnya kalau kita memilih ke Bank Kaltim itu kenapa, karena kita owner (pemilik) juga di situ. Artinya kalau kita minjam, bunga yang dibayar akan jadi dividen juga buat kita, karena ada penyertaan modal kita di sana”.

Untuk diketahui bersama, Kesepakatan pinjaman daerah oleh Pemkot dan DPRD tersebut menetapkan plafon Pinjaman Daerah sebesar 297 miliar (termasuk bunga) dari bank komersial. Mekanisme pinjaman daerah sendiri diatur dalam PP 54 Tahun 2005 dan PP 30 Tahun 2011, yang pada prinsipnya diturunkan dari Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, untuk memberikan alternatif sumber pembiayaan bagi pemerintah daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman.

Namun demikian, mengingat pinjaman memiliki berbagai risiko seperti risiko kesinambungan fiskal, risiko tingkat bunga, risiko pembiayaan kembali, risiko kurs, dan risiko operasional, maka Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal nasional menetapkan batas-batas dan rambu-rambu pinjaman daerah. Dalam Peraturan yang sama juga disebutkan bahwa Pendapatan daerah dan/atau barang milik daerah tidak boleh dijadikan jaminan dalam melakukan pinjaman daerah. (HMS/YPR)

Sumber : http://infotarakan.id/


Ratusan Terompet Diamankan Sat-Reskim Sehari Sebelum Malam Pergantian Tahun 2016

Tarakan, Menindak lanjuti laporan masyarakat, tentang beredarnya terompet yang dijual ke pasaran untuk moment pergantian tahun 2015 – 2016, mengunakan bahan (kertas karton) daur ulang bermotifkan huruf arab. Aparat kepolisianj dari Sat-Reskrim Polres Tarakan melakukan tindakan cepat dengan merazia ke para penjual/pedagang terompet yang berjejer dijalanan protokol Kota Tarakan, Rabu (30/12) lalu.

Alhasil, ratusan terompet yang berkemas tulisan arab berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polres Tarakan, untuk bahan penyelidikan lebih lanjut serta sebagai barang bukti (BB).

Disampaikan Muhammad Irfan selaku Kasat Reskrim Polres Tarakan, berdasarkan pengecekan dilapangan, memang didapati beberapa buah terompet yang sedang dijajakan untuk dijual masyarakat dengan berbahan dasar potongan – potongan kertas karton bertuliskan huruf arab yang diindikasikan potongan kertas cover (sampul) Al-Quran, dan pihakya sudah mengamankan ratusan terompet tersebut.

“Jadi ini bukan Al-Quran yang dirobek, tetapi potongan sampul Al-Quran
berbahan kertas dari limbah yang tidak terpakai,” kata M. Irfan kepada Tarakan News.

Pada prinsipnya, lanjut M. Irfan, bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan terompet seperti ini sangatlah tidak pantas, karena menurutnya masih banyak terdapat bahan - bahan daur ulang lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat terompet, bukan bahan daur ulang yang berasal dari sampul Al – Qur`an seperti ini.

“Untuk sementara, kita sedang melakukan penyelidikan dari mana asal usul bahan - bahan tersebut. Tetapi dengan ditariknya dari penjualan dapat tereliminir, sehingga tidak menjadi sebuah isu yang berkepanjangan,” tegas M. Irfan.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan

Qoute Islam

Doa Islam