Pelihara Ikan Cupang Mampu Kendalikan Vektor DBD

Tarakan,- Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Subono, katakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor demam berdarah (DBD) akan secara rutin bertelur selama tiga hari setelah menghisap darah manusia. Dan bila tidak segera diberantas sejak masih jentik, maka pengendaliannya akan semakin sulit.

Salah satu cara yang dianggap efektif untuk pengendalian DBD ungkap Subono, adalah Cupangnisasi atau memelihara Ikan Cupang (Ctenops vittatus) dan lebih dikenal disebagian kalangan masyarakat dengan sebutan ikan Tarung. Hal ini dikarenakan, ikan Cupang dapat membantu manusia mengendalikan vektor demam berdarah dengan memakan jentik – jentik nyamuk Aedes Aegypti. Dan bila Vektor yang berupa jentik ini apabila dibiarkan, nantinya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.

“Karena ikan cupang itu dapat memakan jentik - jentik, sehingga nyamuk tidak dapat berkembang biak,” kata Subono kepada Tarakan News, beberapa waktu lalu, Jumat (05/02).

Pengendalian DBD menggunakan ikan cupang merupakan salah satu cara dari pengendalian nonkimiawi terhadap vektor demam berdarah.

Upaya lain yang tak kalah penting adalah melakukan Gerakan 3M Plus, yaitu Menutup genangan air, Menguras genangan air, dan Mengubur sampah atau barang bekas lainnya yang mengundang kerawanan perkembangbiakan jentik - jentik nyamuk, serta plus mengunakan lotion anti nyamuk dan mencegah tempat bersembunyinya nyamuk dengan tidak menggantung pakaian.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+