Jokowi : Sederhanakan Peraturan dan Regulasi Ditingkat Eksekutif

Tarakan,- Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), merasa prihatin dengan terlalu banyaknya peraturan dan regulasi yang diterapkan pemerintahan. Sebagai gambaran, saat ini tercatat ada 42.000 Peraturan dan 3000 Peraturan Daerah (Perda) bermasalah di Kementrian Dalam Negri (Kemendagri).

“Saya ingin titip kepada Gubernur, sebagai provinsi yang baru (harus) berani terbuka dan berani berkompetisi. Tetapi ingat, disisi pemerintahan deregulasi harus dilakukan,” beber Jokowi saat resmikan Terminal Bandara Juwata, Rabu (23/03).

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi merasa sangat perlu untuk memangkas jumlah peraturan yang sangat banyak tersebut. Karena bengkaknya jumlah peraturan dan regulasi inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Deregulasi inilah yang digaris bawahi Jokowi, yakni menyederhanakan peraturan yang diterapkan oleh pemerintahan.

“Negara kita ini negara besar, bangsa besar, sehingga perlu kelincahan dalam memutusan, perlu kelincahan dalam bertindak,” ujarnya.

“Jangan sampai perubahan global yang tiap detik berubah, tiap menit berubah, tiap hari berubah, tiap bulan berubah – rubah, kita tidak bisa mengantisipasi cepat. Karena apa? Karena banyak aturan yang menjerat kita sendiri,” imbuhnya.

Jokowi juga mengingatkan urgensinya meminimalis masalah yang berkaitan dengan pemberian atau mengeluarkan perijinan, dengan catatan fungsi kontrol dari pemerintah tetap dilakukan dengan baik. Artinya pemerintah tetap mengontrol terhadap ijin yang diberikan tersebut dilaksanakan dilapangan.

Contohnya, papar Jokowi, yakni pengurusan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dengan TDP (Tanda Daftar Perusahaan), walaupun berbeda namany
a namun secara prinsip memiliki arti dan maksud yang sama. Tapi kenyataannya SIUP dan TDP ini tercantum dalam Undang – Undang berbeda, maka Jokowi berinisiatif kedua Undang – Undang ini idealnya digabung.

“Ribet – ribet amat kita ini, pakai ijin ini, ijin ini. Merepotkan, sangat merepotkan, semakin simple semakin baik, semakin cepat ijin itu dikeluarkan akan semakin baik memperbaiki ekonomi rakyat, memperbaiki ekonomi dunia usaha. Ini yang diperlukan, kecepatan seperti itu yang diperlukan negara kalau kita ingin memenangkan kompetisi, memenangkan persaingan,” tegas Presiden RI ke – 7.

“Semakin banyak aturan terlaksana di eksekutif, semakin pusing,” ucapnya menggaris bawahi.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Pemkot Tarakan Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar Agar Tidak Tergantung Perikanan Laut

Tarakan,- Walikota Tarakan, Sofian Raga, katakan dengan melihat dan memanfaatkan aneka potensi sumber daya alam yang dimiliki Kota Tarakan, pihak pemerintah kota (Pemkot) Tarakan saat ini tengah mengembangkan budi daya ikan air tawar di 4 Kecamatan.

“Potensi budidaya ikan air tawar ini akan terus kita kembangkan disemua wilayah Kota Tarakan, terutama yang berada diwilayah,” kata Sofian Raga, seusai menebar benih ikan air tawar di kolam budi daya air tawar diwilayah Juata, Jumat (18/03) lalu.

Pengembangan budidaya ikan air tawar ini, papar Sofian Raga, diutamakan untuk lahan yang berada disisi kiri – kanan sungai atau daerah – daerah yang dilewati aliran sungai yang lahannya belum tergarap (red, lahan tidur).

Menurutnya, hasil panen dari budidaya ikan air tawar akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan masyarakat, serta disalurkan ke Rumah Makan dan Restaurant. Disamping itu, ikan air tawar dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan olahan untuk tepung ikan, bakso ikan, amplang ikan, dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah salah satu nilai lebih dari budidaya ikan air tawar, yakni komoditi yang bisa dikembangkan serta tidak membutuhkan waktu lama untuk memanennya.

“Kita tidak perlu khawatir terhadap produksi ikan tawar ini, karena dia merupakan komoditi yang bisa dikembangkan. Dan juga membudidayanya ini tidak membutuhkan waktu yang lama, dengan tiga bulan itu sudah bisa panen,” jelasnya.

Agar produksinya tidak berhenti, papar Sofian Raga, pembudidaya harus menanam benih ikan dengan menggunakan siklusnya, maka dalam kurun waktu setiap satu minggu sudah bisa dipanen. Tentunya hal ini, bisa dijadikan dasar mencukupi kebutuhan pangan masyarakat terhadap daging ikan serta membiasakan agar tidak menggantungkan diri dengan hasil ikan laut.

Untuk pemasaran hasil budidaya ikan air tawar, Sofian Raga menjamin, tidak terbatas hanya di pasar lokal saja, tinggal bagaimana mengolah atau mengemasnya agar hasil budidaya ini menjadi komoditi ekspor dalam jumlah besar. Oleh sebab itu Pemkot Tarakan telah siapkan 69 titik kolam budidaya di area seluas 28 Ha, dan kedepan jumlah kolam budidaya serta luas areanya akan ditambah lagi.

“Jadi saya menghimbau kepada masyarakat yang punya lahan dikiri – kanan daerah aliran sungai agar melapor ke pak Lurahnya, didaftarkan untuk nanti minta dicetakkan kolam seperti ini,” imbuhnya.

“Pemerintah nanti akan bantu bibitnya seperti yang ada disini, setelah satu kali panen, mereka sudah bisa mandiri untuk melanjutkan,” pungkas Sofian Raga.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Pengumuman Permasalahan Server INAPROC

Sehubungan dengan permasalahan pada server Inaproc sejak sabtu (26 Maret 2016), mengakibatkan permasalahan dalam halaman LPSE sebagai berikut :

1. Penyedia tidak dapat login roaming dan Lokal LPSE
2. Panitia tidak dapat mengakses halaman aplikasi eprocurement lainnya.

Hingga pengumuman ini ditayangkan, Direktorat Pengembangan SPE sedang melakukan perbaikan terhadap permasalahan ini. Demikian ini disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Helpdesk LPSE

Ignasius Jonan : Bidang Pelayanan Harus Maksimal

Tarakan,- Kepala Bandara Juata Tarakan, Syamsul Bandri, katakan Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, yang datang terlebih dahulu sempat memberi masukan beberapa hal yang perlu dibenahi sebelum diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Secara umum, lanjut Syamsul Bandri, semua fasilitas kelengkapan di bandara sudah sesuai atau masuk kriteria. Hanya saja, faktor sisi kepuasan dari pelanggan atau penumpang, Menhub menghimbau untuk lebih diperhatikan seperti kerapihan hal yang kecil – kecil.

“Kalau dibidang pelayanan, beliau (red, Ignatius Jonan) itu mau maksimal. Dia tidak mau hitung – hitung berapa rupiahnya,” kata Syamsul Bandri kepada para wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/03) lalu.

“Jadi memang berbeda dengan pimpinan – pimpinan terdahulu, ya karena kita berada di era-nya beliau, ya harus mengikuti irama itu. Saya sudah sampaikan kepada teman – teman,” imbuhnya.

Secara garis besarnya dipaparkan Syamsul, Menhub Ignasius Jonan menginginkan pelayanan di pelabuhan bandara harus dimaksimalkan, dan Syamsul Bandri pun sudah memberikan arahan kepada jajarannya sesuai yang di instruksikan Menhub. Dirinya juga tegaskan, keberadaan bandara fungsinya bukanlah hanya sekedar memindahkan barang dan penumpang ke suatu tempat, namun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi disuatu daerah.

Rencana awal kedatangan Presiden RI, Jokowi, dijadwalkan pada hari ini, Selasa (22/03), namun karena suatu hal kedatangan mundur 1 hari menjadi hari Rabu (23/03) untuk resmikan Terminal Bandara Juata Tarakan.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan.
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Syamsul Bandri : Bandara Ibarat Gula

Tarakan,- Kepala Bandara Juwata Tarakan, Syamsul Bandri, ungkapkan keberadaan sebuah bandara di suatu daerah bisa diibaratkan bagaikan sebuah gula. Artinya sehebat atau sebesar apapun keberadaan gula tersebut bila tidak ada semutnya diluar maka tidak akan didatangi semut. Tapi sekecil apapun itu gula, kalau punya pasar pasti didatangi semut.

“Bandara itu selalu saya katakan dia bagaikan sebuah gula, kalau gula sehebat – sebesar apapun gula itu, kalau tidak ada semutnya diluar maka tidak akan datang kesini,” kata Syamsul Bandri, Jumat (18/03) .

“Tetapi sekecil apapun itu gula, apakah dia gula hitam atau gula putih, kalau dia ada punya pasar pasti didatangi,” imbuhnya.

Perumpamaan gula dan semut ini diungkapkan Syamsul Bandri saat muncul pertanyaan dari wartawan terkait kemungkinan ditambahnya jumlah maskapai penerbangan yang akan beroprasi setelah diresmikannya Terminal Bandara Juwata Tarakan.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Syamsul Bandri, terkait hal diatas, sebuah bandara tidak memerlukan tindakan promosi atau memasang iklan di media cetak – elektronik. Karena tanpa promosipun, keberadaan bandara akan maju dengan sendirinya sesuai dengan agenda masyarakatnya.

“Tanpa promosi, bandara itu maju dengan sendirinya sesuai dengan agenda masyarakatnya, hanya perlu (ditingkatkan) kenyamanannya,” jelasnya.

Artinya beber Syamsul, dengan ditingkatkannya fasilitas suatu bandara jangan ditafsirkan bandara terkait akan menambah jumlah maskapai yang beroprasi. Namun permintaan dari pasarlah (baca, konsumen) yang dapat memungkinkan ditambahnya jumlah maskapai yang beroprasi.

Bahkan pihaknya, sambung Syamsul, sudah membuat skenario pada Tahun 2023 bandara Juwata Tarakan sudah berkembang dan dilakukan perluasan terminal. Namun melihat perkembangan dunia penerbangan di Tarakan hingga saat ini, dirinya yakin skenario tersebut meleset dan akan maju lebih cepat sebelum Tahun 2023.

“Tarakan (red, bandara Juwata) sekarang sudah dua ribu (2000) orang yang berangkat dan datang,” tegasnya.

Syamsul Bandri juga sampaikan pihaknya telah sampaikan kepada Menteri Perhubungan RI, Ignatius Jonan, bahwa landasan pacu (runway) bandara Juwata perlu diperpanjang. Dan Menhub telah instruksikan ke Dirjen agar tahun 2016 ini untuk segera dilaksanakan pembangunan perpanjangan landasan pacu.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Pemkot Rumuskan Sistem Penilaian Kerja Sebagai Komponen Tambahan Penghasilan Pegawai

Tarakan,- Dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan saat ini sedang merumuskan sistem yang dilakukan oleh Tim dalam melakukan penilaian kerja aparatur untuk memperoleh salah satu komponen
tambahan penghasilan yang diterima oleh para PNS.

Sampai saat ini, pemberian tunjangan tambahan bagi seorang PNS berdasarkan
waktu kehadiran saja dengan menggunakan system absensi sidik jari (finger print), tetapi terang Walikota Tarakan, Sofian Raga, pemerintah ingin ada sebuah tolak ukur, sehingga kedepannya bagaimana kinerja seorang PNS diukur berdasarkan tugas yang dibebankan kepadanya melalui pengukuran beban kerja.

“Jika hanya menggunakan sistem kehadiran saja, ini tidak efektif dan bukan jaminan seorang PNS itu bekerja. Jadi harus dibarengi dengan bobot kerja berdasarkan tugas masing - masing yang dibebankan, sehingga ini dapat berkeadilan,” kata Sofian Raga, Senin (14 /03).

Menurutnya, hal ini bila telah diterapkan maka benar - benar memiliki nilai berkeadilan, baik itu kepada Negara dan sesama aparatur. Dan sudah barang tentu ini juga berkeadilan kepada masyarakat, sehingga tugasnya sebagai abdi negara benar - benar dapat melayani masyarakat.

“Jangan datang ke kantor ceklok - ceklok saja, baca koran pulang tidak ada kerjaan sementara ini yang berkeringat (PNS yang bekerja) hasilnya sama,” terang Sofian Raga.

Dalam metode penilaian ini, semakin pegawai yang bersangkutan tidak memanfaatkan waktu, semakin dia tidak punya nilai. Jadi semua aparatur harus berkegiatan Walikota Tarakan menggaris bawahi.

“Saya sudah bilang pekerjaan itu bisa datang dengan inisiatif kita sendiri atau diperintahkan, jadi jangan nunggulah. Jangan alasan tidak ada anggaran, orang mau bekerja itu tidak mesti harus ada anggaran, banyak hal yang bisa dikerjakan,” tegas Sofian.

Untuk kesehariannya, tim akan menilai pengendalian dan pengawasannya, apakah pegawai ini setiap hari melaksanakan tugas yang merupakan tugas pokok atau menjalankan fungsi program - program yang memang sudah dituangkan dalam program strategis kota di RPJMD.

“Saya sudah membentuk lembaga khusus hanya untuk mengawasi ini, dan lembaga ini yang nantinya akan mengawasi serta memeriksa dan membuat laporan selama berjalannya kegiatan ini,” pungkas Sofian Raga.

OZ - DD - SOT, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Maret Sosialisasi, April Uji Coba, Mei Sistem Dilaksanakan

Tarakan,- Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menggelar sosialisasi dengan mengundang seluruh Kepala SKPD terkait penerapan sistem pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan Berbasis Kinerja bagi para Aparatur Sipil di lingkup Pemkot Tarakan, Senin (14/03).

Asisten Administrasi Umum Kota Tarakan, Firmananur, katakan, penerapan metode berbasis kinerja ini merupakan mixed atau dikolaborasi antara tingkat kehadiran (absensi) dan kinerja, guna mendapatkan Tunjangan Tambahan. Karena selama ini lebih menitik beratkan mengunakan metode kehadiran saja.

Kita sudah membuat standar minimimal, konsepnya adalah setiap PNS akan
melaporkan apa yang dikerjakan dalam satu hari dengan standart minimal, itu berdasarkan jenjang mulai dari staf hingga eselon teratas.

“Jadi disamping tingkat kehadiran, setiap PNS harus berkegiatan, sehingga dasar inilah yang menjadi acuan kita dari satu, dua, hingga enam kegiatan berdasarkan jenjang itu tadi (staf hingga eselon atas), sehingga yang diperoleh dapat mencapai 100% perhari,” paparnya.

“Jika hari ini tidak membuat laporan sama sekali, berarti tidak ada yang dikerjakan, ini otomatis nol dan diangap tidak bekerja,” ungkap mantan Kepala BKD Kota Tarakan ini.

Bulan Maret ini, lanjut Firmananur, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan masuk bulan April sudah tahapan uji coba (red, try out), kemudian pelaksanaan penerapan sistem akan benar - benar dilakukan awal bulan Mei 2016.

Diharapkan dengan penerapan sistem ini, dapat merubah stigma masyarakat bahwa PNS itu lebih banyak tidak bekerja dan ini memang sudah menjadi kewajiban seorang PNS untuk bekerja serta melayani masyarakat. Karena PNS itu digaji, diberikan tunjangan, diberikan tambahan penghasilan, bekerjanya dikantor kecuali mereka yang bertugas dilapangan.

OZ – BP – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

SiKebal Dikerjai Ramai - Ramai

Tarakan,- Dalam mewujudkan Tarakan sebagai kota yang bersih indah sesuai visi misi kota Tarakan, Walikota Tarakan, Sofian Raga, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Propinsi Kalimantan Utara, beserta unsur Forkompinda dan Satuan TNI/Polri, Pelajar, Mahasiswa dan perusahaan swasta melakukan aksi bersih - besih Pantai Amal beberapa waktu lalu, Sabtu (05/03).

“Pagi ini kita bersama - sama melakukan aksi SIKEBAL (Aksi Bersih Pantai Amal) guna menciptakan kondisi pantai dan kawasan lingkungan yang bersih indah sekaligus kita isi dengan penghijauan,” terang Walikota Tarakan Sofian Raga.

Aksi ini sekaligus membersihkan limbah serbuk kayu yang sudah beberapa hari belakangan ini terdampar yang disebabkan terbawa oleh arus air laut dan hal ini memang merupakan fenomena pasang surut air laut yang secara tiba - tiba terbawa atau terdampar di pesisir Pantai Amal.

“Limbah kayu yang sudah lama hanyut kemana - mana dan kebetulan hanyut terbawa oleh arus dan terdampar disini (Pantai Amal),” ujarnya.

“Ini merupakan limbah kayu yang sudah dua hingga empat tahun, jadi bukan limbah yang baru dibuang secara sengaja, liat saja ini sudah hitam,” jelas Sofian Raga berikan contoh.

Walalupun limbah ini dapat hilang dengan sendirinya, tetapi ini tetap menjadi pemandangan yang tidak enak dilihat, dan semua pihal tetap harus memgambil perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan kawasan pariwisata ini.

“Jadi bukan kita saja yang di Tarakan harus menjaga, mencegah, bagaimanan terciptanya suatu lingkungan yang baik seluruh daerah ini. Harus menjaga karena ini (serbuk kayu) bukan dari sini, jadi itu tidak tau dari mana, hanyut terdampar disini,” tegas Sofian Raga.

Namun ada yang perlu digaris bawahi dari kegiatan SiKebal, yakni dari Dinas Pertamanan dan Pemakan (DKPP) Kota Tarakan sudah memanfaatkan limbah serbuk kayu ini menjadi media tanaman dengan mencampurkan pupuk, sehingga limbah serbuk ini dapat bermanfaat bagi tanaman.

OZ - VN - DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Bawa Balita Anda Di Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Agar Terbebas Dari Penyakit Polio

Puskemas Mamburungan Tarakan,- Melaluli pencanangan PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio yang serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, mulai tanggal 8 s/d 15 Maret 2016, Walikota Tarakan, Sofian Raga, bersama unsur terkait dan Forkompimda Tarakan membuka secara resmi pencanangan Pekan Imunisasi Nasional 2016, Selasa (08/03) lalu.

Seluruh rakyat Indonesia harus sehat, terang Walikota Tarakan, Sofian Raga, Poliovirus (PV) merupakan salah satu penyebab penyakit yang berbahaya (menular dan menyerang sistem syaraf), dan menjadi perhatian diseluruh dunia.

“Virus polio ini sangat berbahaya, oleh karena itu setiap balita yang baru lahir harus divaksin sehingga dia (balita) dapat mempunyai kekebalan terhadap penyakit polio, karena penyakit polio ini jikapun dapat disembuhkan itu cacat (red, biasanya lumpuh), sehingga jangan sampai buah hati kita terkena virus itu,” papar Sofian Raga.

“Sehat itu mulai dari balita, bukan sudah dewasa baru dibikin sehat, tetapi mulai sejak kecil sudah dijaga kesehatannya, salah satunya ya ini (memberikan) vaksin Polio,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Sofian Raga, menghimbau kepada para orang tua yang mempunyai anak usia balita, segera membawa buah hatinya ke Puskesmas terdekat, atau ke Pos Yandu untuk diberikan vaksin Polio sampai dengan tanggal 15 maret 2016 secara gratis.

“Lewat tanggal 15 (Maret) pun boleh, datang saja ke Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pos Yandu, bilang saja anak saya belum di vaksin,” tegas Sofian Raga.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, bahkan menargetkan atau berkeinginan dibelahan dunia pada Tahun 2020 sudah tidak ada lagi virus polio. Dari data dilapangan, WHO (World Health Organization) pada tahun 2014 telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara yang sudah bebas dari virus polio, hanya Negara Afghanistan dan Pakistan saja yang belum terbebas dari virus polio.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan.
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Dandim 0907 Tarakan Pimpin Kontingen Satgas Garuda XXXV B Unamid Darfur

Makodim 0907 Tarakan,- Masyarakat kota Tarakan patut berbangga, karena Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Inf Singgih Prambudi, saat ini diberikan tugas dan tanggung jawab jadi Komandan Kontingen Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV B Unamid Darfur TA. 2016 – 2017.

Saat ditemui awak media cetak – elektronik di ruang kerjanya, Selasa (08/03) siang, Singgih Prambudi paparkan kesiapan kontingen satgas sudah dilakukan dengan matang. Seperti pemberian 9 Vaksin kepada anggota satgas untuk menjaga ketahanan fisik dan kesehatan dari pengaruh cuaca, alam, serta bibit penyakit. Selain itu, satgas dibekali keterampilan berbahasa Arab dan Inggris, untuk mempermudah komunikasi dengan penduduk setempat dilapangan.

“Disana itu rawan penyakit, terutama Malaria, Yellow Fever (demam kuning), kemudian ada juga kasus Ebola pernah terjadi tahun 1976 di Kongo dan Sudan,” kata Singgih Priambudi.

SatgasGaruda XXXV – B ini dijelaskan Singgih Priambudi, membawa misi perdamaian, dengan menjaga gencatan senjata yang sudah ada. Yakni gencatan senjata antara pemberontak dengan pemerintah, dan gencatan senjata antar suku – suku. Karena di Darfur - Sudan, menurut Singgih, kepemilikan senjata api sangat bebas, bahkan lumrah ditenteng oleh masyarakat, khususnya pihak – pihak yang bersengketa.

“Orang membawa rocket launcher (red, peluncur/pelontar roket) dipinggir jalan itu biasa, (mereka) biasa nyetok,” ujar Singgih Priambudi sedikit berkelakar yang disambut tawa miris dari para awak media.

“Disitulah tantangannya, kita harus bisa bernegosiasi. Makanya kita dibekali kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Arab,” imbuhnya.

Terpilihnya ia jadi Komandan Kontingen Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV - B Unamid Darfur ini terbilang unik dan keluar pakem, karena diisi oleh Dandim 0907 Tarakan, yang nota bene bukan Komandan Satuan Tempur, seperti latar belakang para Komandan Kontingen Pasukan Garuda I s/d Garuda XXXIV.

Namun bukan berarti hal tersebut tidak berdasar dan terlihat mudah. Karena penunjukan Letkol Inf Singgih Priambudi ini merupakan bentuk reward yang diberikan Mabes TNI atas pengabdian yang bersangkutan terlibat operasi militer di Aceh sebanyak 3 kali, kemudian operasi militer (perbatasan) RI – Malaysia, lalu operasi RI – Papua New Guinea, dan operasi militer lainnya. Selain itu, Singgih Priambudi-pun harus mengikuti tahap seleksi/ tes bersama ribuan prajurit lainnya untuk lolos dan menjalankan amanah sebagai pimpinan kontingen Satgas Pasukan Garuda XXXV – B Unamid Darfur 2016 – 2017.

OZ - DD, Diskominfo Tarakan
Sumber :
http://tarakankota.go.id

Kampung KB Redam Laju Pertumbuhan Penduduk

Ruang Imbaya Sekot Tarakan,- Pertumbuhan penduduk nasional saat ini sudah masuk level/ kategori mengkhawatirkan. Untuk itu, Presiden RI instruksikan melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menggalakan program Keluarga Berencana (KB) melalui Pencanangan Kampung KB di seluruh Indonesia.

Kampung KB, diilustrasikan merupakan suatau wilayah yang memulai program KB dari kampung tersebut, dan ini merupakan salah satu program Nawacita Presiden RI, Joko Widodo, yaitu membangun kawasan dari pinggiran (baca, kampung/desa). Dan pemerintah akan menentukan kampung/desa mana yang memenuhi standar untuk dilaksanakannya Program Kampung KB.

“Ini bukan kampung bagus atau tidaknya, tetapi kita akan lihat kampung yang ter, terendah program KB nya, terendah pendidikannya, terendah kesehatannya. Sehingga itu akan menjadi miniature program KB kita kedepan,” ungkap Endang Agus Sapri, Kepala Koordinator Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (03/03) lalu.

Sistemnya adalah, sambung Agus Sapri, yaitu bagaimana kita akan membangun seluruh sektor terkait, semisal kita dari KB bagaimana pesertanya, kemudian dari Dinas Kesehatan bagaimana derajat kesehatannya, lalu disektor pendidikan bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan jangan sampai terdapat buta huruf dan putus sekolah, selain itu dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sendiri bagaimana menekan tindak kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Tarakan, Maryam, katakan di kota Tarakan sudah mulai menjalankan program ini (red, Kampung KB) yaitu di Kelurahan Juata Laut yang terpilih sebagai rencana pembagunan program kampung KB.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, jumlah masyarakat miskin di Kelurahan Juata Laut lebih banyak diantara 20 Kelurahan lainnya. Kemudian peserta KB juga tergolong sedikit, terutama peserta KB jangka panjang.

“Artinya, hampir rata - rata masyarakat miskin pasti punya anak diatas dua bahkan lebih dari empat. Sehingga orang miskin melahirkan lagi generasi miskin, iya jika punya anak banyak dan mampu dan tidak putus sekolah, tidak masalah,” tegas Maryam yang juga Ketua Gerakan Organisasi Wanita Kota Tarakan (GOW).

“Dan Juata Laut, memenuhi kriteria itu untuk dilaksakannya (program) Kampung KB,” pungkasnya.

Dengan adanya program Kampung KB ini, kedepannya di satu Kecamatan tidak saja hanya menjalankan program KB tetapi juga dapat melaksanakan perencanaan berkeluarga serta implementasi kependudukan.

OZ – JV – DE – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Moment GMT Pertama Di Abad 21 Mampu Sedot Pecinta Astronomi

Tarakan,- Fenomena alam yang paling ditunggu oleh sebagian besar masyarakat, Gerhana Matahari Total (GMT) memang benar –benar telah menjadi daya tarik yang luar biasa. Disamping itu, perhatian terbesar tentunya datang dari para peneliti dan pencinta Astonomi yang menyaksikan langsung yang tentunya dilengkapi dengan berbagai alat pendukung.

Fenomena alam yang tergolong langka ini pernah terjadi pada tahun 1983, 1988, dan 1995. Namun yang perlu diingat pada hari Rabu (09/03) pagi, moment gerhana matahari total 2016 adalah pristiwa GMT yang pertama terjadi di Indonesia pada Abad ke-21 ini.

Di kota Tarakan sendiri, meskipun tidak termasuk wilayah yang dilewati GMT secara langsung namun kenyataannya tetap mampu menyedot atensi masyarakat yang dengan antuasias ingin menyaksikan peristiwa fenomenal dari alam raya ini dengan datang ke Pantai Amal. Dan sekitar pukul 07.00 Wite, masyarakat yang menyemut ke objek wisata inipun terbayar tunai dengan menyaksikan GMT.

Salah seorang warga Sebengkok, Fachrian, salah satu penikmat bidang Astronomi menuturkan, bahwa dirinya sejak pukul 05.30 Wite sudah mendatangi Pantai Amal bersama tiga orang rekannya untuk menetukan spot menyaksikan dan tentunya mengabadadikan Gerhana Matahari Total tersebut.

“Ini merupakan salah satu kebesaran Allah SWT yang harus disyukuri, dan keindahan dari fenomena alam ini harus diabadikan. Habis sholat subuh, saya dan rekan rekan langsung menuju kesini (Pantai Amal), sambil bersantai menikmati indahnya suasana pagi hari dengan ditemani segelas kopi,” tutur Rian.

Masyarakat yang berkumpul sebenernya sempat merasa waswas, lantaran sejak pukul 07.00 sang mentari sempat diselimuti awan tebal yang memungkinan jadi penghalang untuk dapat menyaksikan langsung detik - detik proses tertutupnya matahari oleh bulan, meskipun di Tarakan sendiri gerhananya tidak total.

Akhirnya sedikit demi sedikit, secara perlahan awanpun berangsur - angsur mulai terbuka untuk menampakkan matahari. Tepat pukul 07.46 Wite, nampak matahari mulai ditutupi bulan. Meskipun suasana di Pantai Amal tidak begitu gelap seperti didaerah lain yang terkena dampak gerhana total, tetap saja suasana alam yang cukup dramatik ini bakal terekam dalam memori bagi yang menyaksikan GMT 2016, dan pukul 08.57 Wite, sang fajar mulai bersinar seperti semula.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Pupuk Nasionalisme Berdialog Dengan Masyarakat

Tarakan,- Dalam meningkatkan rasa nasionalisme serta wawasan kebangsaan yang kuat Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan beserta Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Tarakan gelar upacara bendera serta dialog dengan masyarakat Kelurahan Pantai Amal pada Kamis (03/03) lalu.

“Upaya – upaya kita dalam meningkatkan rasa nasionalisme seperti yang kita lakukan pagi ini, dimana selain itu kita juga dapat meningkatkan silaturahim sehingga kita dapat lebih dekat satu sama lain. Sehingga rasa persatuan dan kesatuan itu dapat benar - benar terjalin dalam mengisi kemerdekaan ini,” ungkap Walikota Tarakan, Sofian Raga.

Dijelaskan Sofian Raga, pihaknya sudah melaksanakan tugas-tugas dimana sebagai unsur Aparatur Pemerintah maupun masyarakat, semua pihak sudah mengisi kemerdekaan ini.

“Karena itu, mari kita rawat dengan hal - hal yang berkaitan dengan keamanan, ketentraman, kebersamaan, terutama diwilayah kelurahan Pantai Amal ini,” imbuhnya.

“Saya berharap ini terus di jaga, dikawal, bahkan lebih ditingkatkan lagi sehingga benar benar dapat mengisi pembagunan ini dengan benar - benar dalam rangka mewujudkan kesejateraan yang kita wujudkan bersama-sama,” lanjut Sofian Raga.

Wilayah Pantai amal, mempunyai potensi yang strategis, karena kelurahan ini merupakan satu dari sekian kelurahan lain yang mempunyai objek wisata yang dapat di andalkan kedepannya. Karena itu, Sofian Raga ajak semua pihak untuk wujudkan secara lebih baik kondisi Pantai Amal, sehingga dapat disenangi oleh semua orang baik masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Tarakan.

“Pengembagan sektor kelautan perikanan, serta banyak usaha - usaha dibidang kelautan perikanan (lainnya) termasuk pengembangan budidaya rumput laut diwiliyahah ini,” ujar Sofian Raga.

“Kemudian tak lupa saya harus sampaikan terkait masalah penyalah gunaan narkoba, mari kita wujudkan suatu ketahanan terhadap narkoba bagaimana kelurahan pantai amal ini dapat menghindari hal itu (narkoba) dan mengawal terutama terhadap generasi kita,” tegasnya.

Oleh karena itu, sambung Sofian Raga, sebagai Warga Negara Indonesia, bagaimana kewajiban semua pihak untuk terus menjaga dan mempertahankan ketertiban dan kemanan, serta kenyaman lingkugan masing - masing dari efek bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut. Tercatat, 1 hari ada sekitar 50 orang meninggal dunia sia – sia, dan dalam satu tahun ada 18 ribu orang. Melihat data ini, merupakan suatu angka yang tinggi.

“Mari kita jaga lingkungan kita dengan hal - hal seperti ini, serta persoalan - persolan lain yang menjadi tangung jawab kita bersama. Bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini, tanpa kemerdekaan kita tidak mungkin dapat berkumpul disini, Inilah kita, inilah Indonesia dan Indonesia adalah kita dan kita harus bangga,” pungkas Walikota Tarakan.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Polres Tarakan Pentaskan Teater Pocong Kursi Roda Saat Ops Simpatik

Tarakan, Dalam meninimalisir angka tingkat kecelakan, Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan pentaskan Teater Laka Lantas (baca, Kecelakaan Lalulintas) mengunakan kostum ala pocong serta korban akibat kecelakaan berlalu lintas diperempatan Simpang Empat, lampu merah GTM (Grand Tarakan Mall), Kamis (03/03) lalu.

Kasat Lantas, AKP. Chindi H, katakan pentas teater ini merupakan rangkaian kegiatan operasi simpatik Mahakam 2016. Kegiatan Teater laka lantas ini salah satu cara, bagaimana masyarakat terutama penguna jalan yang sedang berkendara dapat melihat langsung akibat atau dampak dari kecelakaan lalu lintas yang disebabkan tidak tertibnya si pengemudi berlalu lintas di jalan raya.

“Aksi teater yang dilakukan anggota satuan lalulintas ini memang terlihat unik dan menarik, hal ini dikarenakan anggota satuan mengunakan kostum pocong serta korban-korban yang mengunakan, kursi roda yang mengilustrasikan akibat kecelakan lalu lintas,” terang Chindi.

“Laka - lantaskan yang pertama mengakibatkan meninggal dunia, patah tulang dan cacat permanen, perumpamaannya ya pocong - pocong dan orang yang menguanakan kursi roda seperti ini, biar serem sehingga dapat mengugah hati mereka agar dapat berhati - hati,” lanjutnya.

Chindi beberkan, untuk angka kecelakaan lalu lintas terhitung mulai bulan Januari hingga Februari 2016 terbilang cukup fantastis, yakni tercatat ada 17 korban dan 5 orang diantaranya meninggal dunia ditempat kejadian kecelakaan.

Oleh karena itu, diharapkan pengendara dan masyarakat pada umumnya yang menyaksikan kegiatan teater laka lantas ini dapat sadar akan ketertiban dan keselamatan berlalu-lintas.

Karena hal ini dibutuhkan dalam sehari - hari sehingga dampaknya dapat mengurai kemacetan, kemudian laka lantas di Kota Tarakan.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id/

Qoute Islam

Doa Islam