Kampung KB Redam Laju Pertumbuhan Penduduk

Ruang Imbaya Sekot Tarakan,- Pertumbuhan penduduk nasional saat ini sudah masuk level/ kategori mengkhawatirkan. Untuk itu, Presiden RI instruksikan melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menggalakan program Keluarga Berencana (KB) melalui Pencanangan Kampung KB di seluruh Indonesia.

Kampung KB, diilustrasikan merupakan suatau wilayah yang memulai program KB dari kampung tersebut, dan ini merupakan salah satu program Nawacita Presiden RI, Joko Widodo, yaitu membangun kawasan dari pinggiran (baca, kampung/desa). Dan pemerintah akan menentukan kampung/desa mana yang memenuhi standar untuk dilaksanakannya Program Kampung KB.

“Ini bukan kampung bagus atau tidaknya, tetapi kita akan lihat kampung yang ter, terendah program KB nya, terendah pendidikannya, terendah kesehatannya. Sehingga itu akan menjadi miniature program KB kita kedepan,” ungkap Endang Agus Sapri, Kepala Koordinator Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (03/03) lalu.

Sistemnya adalah, sambung Agus Sapri, yaitu bagaimana kita akan membangun seluruh sektor terkait, semisal kita dari KB bagaimana pesertanya, kemudian dari Dinas Kesehatan bagaimana derajat kesehatannya, lalu disektor pendidikan bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan jangan sampai terdapat buta huruf dan putus sekolah, selain itu dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sendiri bagaimana menekan tindak kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Tarakan, Maryam, katakan di kota Tarakan sudah mulai menjalankan program ini (red, Kampung KB) yaitu di Kelurahan Juata Laut yang terpilih sebagai rencana pembagunan program kampung KB.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, jumlah masyarakat miskin di Kelurahan Juata Laut lebih banyak diantara 20 Kelurahan lainnya. Kemudian peserta KB juga tergolong sedikit, terutama peserta KB jangka panjang.

“Artinya, hampir rata - rata masyarakat miskin pasti punya anak diatas dua bahkan lebih dari empat. Sehingga orang miskin melahirkan lagi generasi miskin, iya jika punya anak banyak dan mampu dan tidak putus sekolah, tidak masalah,” tegas Maryam yang juga Ketua Gerakan Organisasi Wanita Kota Tarakan (GOW).

“Dan Juata Laut, memenuhi kriteria itu untuk dilaksakannya (program) Kampung KB,” pungkasnya.

Dengan adanya program Kampung KB ini, kedepannya di satu Kecamatan tidak saja hanya menjalankan program KB tetapi juga dapat melaksanakan perencanaan berkeluarga serta implementasi kependudukan.

OZ – JV – DE – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : http://tarakankota.go.id

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+