Sunnah Nabi Dalam Menghadapi Bidah 2

Sunnah Nabi Dalam Menghadapi Bid’ah 2 - Kajian Islam Tarakan

Sunnah Nabi dalam Menghadapi Bid'ah (2)

Nabi menunjuk beberapa sahabat untuk menjadi imam di beberapa masjid di Madinah selain Masjid Nabawi. Untuk masjid Quba', masjid yang pertama dibangun oleh Nabi dan menjadi sabab nuzul ayat lamasjid-un ussisa 'ala-t taqwa, beliau menunjuk seorang sahabat Anshor.

Sahabat ini unik. Setiap menjadi imam beliau selalu membaca surat Al Ikhlash (Qulhu) setalah Fatihah, untuk kemudian ditambah dengan surat lain. Tradisi baru, tak pernah dicontohkan dan diperintahkan Nabi. Sebuah bid'ah. 

Para jamaah pun protes, meminta sang imam mengubah kebiasannya. Sang imam bergeming. Dia kukuh mempertahankan kebiasaannya tersebut. Jika jamaah tak berkenan, dia bahkan menawarkan agar dirinya diganti. Jamaah tak mau, karena dia memang dianggap orang yang paling pantas menjadi imam di kampung itu.

Perkara "bid'ah" inipun sampai kepada Nabi. Nabi pun memanggil sang sahabat, menanyakan kenapa dia selalu membaca Qulhu di setiap rakaat saat menjadi imam masjid Quba', padahal tak ada contoh dari Nabi, juga tak ada perintah lisan dari Nabi. Artinya tak ada Sunnah Nabi dalam hal membaca Qulhiu setiap sholat. Dengan bahasa lain, ini adalah perkara bid'ah.

Sahabat tersebut menjawab : Sesungguhnya aku mencintai surat Qulhu ini wahai Rasulullah, karena di dalamnya disebutkan sifat sifat Tuhanku.

Mendengar jawaban itu, alih alih melarang, Rasulullah bahkan memuji "tindakan bid'ah" sahabat ini dengan bersabda : 

Cintamu pada Qulhu akan memasukkan engkau ke dalam surga.

[عن أنس بن مالك:] كانَ رَجُلٌ مِنَ الأنْصارِ يَؤُمُّهُمْ في مَسْجِدِ قُباءٍ، وكانَ كُلَّما افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بها لهمْ في الصَّلاَةِ ممّا يَقْرَأُ به افْتَتَحَ: بقُلْ هو اللَّهُ أحَدٌ حتّى يَفْرُغَ مِنْها، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرى معها، وكانَ يَصْنَعُ ذلكَ في كُلِّ رَكْعَةٍ، فَكَلَّمَهُ أصْحابُهُ، فقالوا: إنَّكَ تَفْتَتِحُ بهذِه السُّورَةِ، ثُمَّ لاَ تَرى أنَّها تُجْزِئُكَ حتّى تَقْرَأَ بأُخْرى، فَإِمّا تَقْرَأُ بها وإمّا أنْ تَدَعَها، وتَقْرَأَ بأُخْرى فقالَ: ما أنا بتارِكِها، إنْ أحْبَبْتُمْ أنْ أؤُمَّكُمْ بذلكَ فَعَلْتُ، وإنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ، وكانُوا يَرَوْنَ أنَّه مِن أفْضَلِهِمْ، وكَرِهُوا أنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ، فَلَمّا أتاهُمُ النبيُّ ﷺ أخْبَرُوهُ الخَبَرَ، فقالَ: «يا فُلاَنُ، ما يَمْنَعُكَ أنْ تَفْعَلَ ما يَأْمُرُكَ به أصْحابُكَ، وما يَحْمِلُكَ على لُزُومِ هذِه السُّورَةِ في كُلِّ رَكْعَةٍ» فقالَ: إنِّي أُحِبُّها، فقالَ: «حُبُّكَ إيّاها أدْخَلَكَ الجَنَّةَ»

البخاري (٢٥٦ هـ)، صحيح البخاري ٧٧٥  •  [معلق]  •  أخرجه البخاري معلقاً بصيغة الجزم (٧٧٤) واللفظ له، وأخرجه موصولاً الترمذي (٢٩٠١).  •  شرح الحديث

Riwayat ini disampaikan Anas bin Malik, diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam Tirmidzi.

Beginilah sikap Nabi terhadap bid'ah dalam sholat, ibadah paling mahdloh dalam fiqh Islam.

WalLahu a'lam.

Sumber FB : Ahmad Halimy

23 November 2019  · 

baca juga Sunnah Nabi : 

1. Sunnah Nabi dalam Menyikapi Bid’ah 1

2. Sunnah Nabi Dalam Menghadapi Bid’ah 2

3. Sunnah Nabi Dalam Menghadapi Bid’ah 3

Usut Tuntas Penista Agama

Usut Tuntas Penista Agama - Qoutes - Kajian Medina
USUT TUNTAS PENISTA AGAMA

Bagaimanapun kemunafikan disembunyikan, suatu saat akan terbongkar pula

Bagaimanapun kedengkian disembunyikan, suatu saat akan kelihatan juga

Ibarat bangkai, ditutupi bagaimanapun, pasti akan tercium

Orang yang telah berulang mengolok Allah, Rasulullah dan Islam, hakikatnya sedang mempertontonkan kemunafikan dan kedengkian dalan hatinya

_@Abdullah Al-Jirani

Abdullah Al Jirani
19 November (1 jam)

Naik Kelas di Sekolahnya Iblis


"Jika sebelum ngaji yang kau dengki hanya teman, saudara dan tetangga. Namun setelah ngaji yang kau ghibahi justru para ustadz, ulama dan kiyai. Selamat dan sukses, Anda telah naik kelas di sekolahnya iblis."
(AST)

Ahmad Syahrin Thoriq
19 November (2 jam ·)

Dalil Anjuran Saat Momen Kelahiran Nabi


Manakah dalil bahwa shalawat, 
sedekah, kajian sejarah Nabi dan 
mau'dhah dianjurkan saat momen 
kelahiran Nabi?

Semua itu Dianjurkan
Setiap Saat
Sehingga Tak Butuh Dalil 
Lagi Untuk Dilakukan Di 
Momen Postitif Apa Pun
Justru adakah dalil yang membatasi 
kemutlakan anjuran ini sehingga 
seolah semua terlarang saat momen 
kelahiran Nabi?
by Abdul Wahab Ahmad

Abdul Wahab Ahmad
15 jam ·

Momen Kedatangan Nabi Paling Agung


Momen kedatangan gaji
disambut dengan suka cita dan 
traktiran

lalu bagaimana bisa ada 
yang berkata bahwa

Momen kedatangan Nabi 
paling agung tak boleh
disambut dengan suka
cita dan sedekah?

by Abdul Wahab Ahmad


Abdul Wahab Ahmad
3 November pukul 10.26 ·

Ketika Hujan Berdo'alah

Ketika Hujan Berdo'alah

Ketika Hujan Berdo'alah

Sahabatku yang baik, hafalkan doa ini... kita sudah mulai memasuki musim hujan. 

Amalkanlah doa ketika hujan karena doa ketika hujan adalah doa yang mustajab.

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.” (Shohihul Jaami’ no. 1026)

Sumber FB : KH. Abdullah Gymnastiar 

3 November 2019  · 

Penyebab Penolakan Maulid

Penyebab Penolakan Maulid - Kajian Medina

Penyebab Penolakan Maulid Ada Dua :

1. Faham yang buruk.
Ini menyebabkan kesimpulan bahwa peringatan maulid adalah bid'ah, sesat dan tak berdasar. Padahal justru sebaliknya

2. Prasangka yang buruk.
Ini menyebabkan kesimpulan bahwa penggiat maulid meniru natal, meniru syi'ah, membuat hari raya ketiga, merestui praktek yang bercampur maksiat, berniat menyelisihi Rasul, merasa melampaui sahabat dan aneka su'ushan lain

oleh : Abdul Wahab Ahmad

Abdul Wahab Ahmad
2 November pukul 10.16 ·

Sahabat Nabi Anti Maulid?


Tak ada satu pun sahabat yang anti pada perayaan Maulid Nabi.

Bagi yang mau menyatakan sebaliknya, maka datangkan bukti bahwa perayaan Maulid Nabi sudah ada dan terpikirkan di saat itu tapi sengaja ditolak secara serempak. Yang diperlukan adalah bukti, bukan hanya asumsi.

Abdul Wahab Ahmad
1 November pukul 10.43 ·

Tak Mengafirkan Seorang Pun Ahli Kibat

Tak Mengafirkan Seorang Pun Ahli Kibat - Qoutes - Kajian Medina
"Bersaksilah aku tak 
mengafirkan seorang pun ahli 
kibat sebab semua merujuk 
pada satu Tuhan yang sama. Ini 
semua hanyalah perbedaan 
redaksi semata" 
(Abul Hasan al-Asy'ari)

by Abdul Wahab Ahmad

Abdul Wahab Ahmad
17 Oktober pukul 19.59 · 

Qoute Islam

Doa Islam