Perjalanan Kota Tarakan dalam Implementasi e-Gov “Mati Suri”

Semangat pencapaian Kota Tarakan untuk menjadi good government dengan penerapan e-Gov yang sebelumnya dapat dibanggakan dalam rentang tahun 2002 sampai tahun 2011, ternyata terhenti begitu saja. Sampai dengan tahun 2011 Kota Tarakan telah melakukan Transformasi traditional government menjadi electronic government (eGovernment). Beberapa lini pemerintahan telah melakukan Transformasi seperti bkd.tarakankota.go.id yang berisi informasi tentang kepegawaian Kota Tarakan, informasi tentang Legislatif Kota Tarakan disajikan dalam bentuk situs dprd.tarakankota.go.id sehingga dapat dijadikan sarana interaktif dan transparansi informasi dengan masyarakat luas khususnya warga Kota Tarakan.

Demikian pula Informasi Perencanaan Pembangunan Kota Tarakan yang dalam hal ini bappeda.tarakankota.go.id dapat diakses dari seluruh dunia, sehingga dimanapun berada diharapkan informasi tentang Kota Tarakan secara global akan tetap bisa didapatkan.

Melengkapi penyajian Informasi tersebut, Pemerintah Kota Tarakan juga memberikan fasilitas yang tidak kalah pentingnya, yaitu Internet Parking yang lebih dikenal di Kota Tarakan sebagai Netp@rk.

Namun apa yang terjadi setelah itu ??

Amanat Inpres No 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government bahwa setiap Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional mulai dilupakan begitu saja.

Infrastruktur intranet antar SKPD yang notabene sebagai fasilitator utara G2G, G2C dan bahkan G2B yang sebelumnya menjangkau hampir semua SKPD ± 52 termasuk sekolah dan Universitas, seiring berjalannya waktu berkurang dan hilang secara bertahap.

semangat yang sebelumnya telah terbangun dengan hebatnya bahkan pencapaian sebagai juara E-Government Award 2003 yang diberikan kepada KOTA TARAKAN sebagai "BEST OF THE BEST" Lembaga Pemerintah Pengaplikasi E-Government, entah kenapa redup dan mati suri.

Berbagai upaya untuk kembali membangunkan semangat e-Gov hanya bisa membuat menggeliat dan kembali tidur, usulan tentang penggunakan teknologi Fiber-Optic selalu saja mendapat penolakan dan dianggap sebagai pemborosan dan tidak perlu.

Apa yang salah dengan negeri ini ???

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+