Rawan Pelanggaran Di Perbatasan, Lanud Tarakan Naik Status Tipe B

Tarakan, Selasa (03/11),- Terkait meningkatnya frekuensi pelanggaran diwilayah teritorial perbatasan akhir - akhir ini, serta pertimbangan memperkuat pengamanan wilayah perbatasan Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Malaysia, Lanud (Pangkalan Udara) Tarakan secara intens lakukan operasi pengamanan perbatasan dengan mendatangkan beberapa skuadron Pesawat Tempur untuk beroperasi di `Perairan Ambalat`.

Seperti diketahui, Lanud tipe C Tarakan yang belum memiliki skuadron tempur harus mendatangkan pesawat Sukhoi dari Makassar, kemudian pesawat F-16 dari Pekanbaru dan Madiun guna menambah kekuatan yang siap guna operasi udara serta pengiriman pasukan dan perbekalan disepanjang Pos Perbatasan Kaltara.

Komandan Lanud Tarakan, Letkol Pnb. Tiopan Hutapea katakan kepada Tarakan News, saat ini telah terbit SKEP (Surat Keputusan) dari Mabes TNI, yang menyatakan bahwa Lanud Tarakan akan dinaikan statusnya dari Tipe C menjadi Tipe B. Dan langkah selanjutnya dari dikeluarnya SKEP Panglima TNI ini ditindak lanjuti oleh SKEP KASAU (Kepala Staf Angkatan Udara).

“Dan ini perlu tahapan, misalnya mulai dari pembangunan Hanggar, Shelter, Apron diperluas. Sehingga nantinya disini (Tarakan) akan ada Skuadron,” papar Tiopan Hutapea.

Tiopan Hutapea ungkapkan, sambil proses itu (perubahan status Lanud) berjalan, kegiatan operasi pengamanan perbatasan tetap diutamakan. Seperti mendatangkan pesawat Tempur Shukoi, F - 16, Super Tucano, dan Boeing yang beberapa waktu lalu hadir guna Operasi Udara.

Tiopan jelaskan lebih dalam, bukan tanpa dasar operasi udara ini digelar, baru – baru ini diindikasikan terjadi penetrasi Pesawat Asing terbang diwilayah udara perairan Ambalat yang terpantau Satuan Radar 225 Kosek II Kohanudnas Tarakan. Dari dilaksanakannya Operasi Perisai Sakti 2015, ditemukan fakta dilapangan yakni ada 9 pesawat asing (ilegal) yang melintas di Perairan Ambalat sejak bulan Januari hingga Mei 2015.

Perlu diketahui, dalam pelaksanaan Operasi Gabungan TNI - AU dan TNI – AL menemukan kapal - kapal perang negara Tetangga Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia. Data fakta lainnya, sebuah Helikopter Malaysia yang tanpa izin komunikasi radio, sempat mendarat di Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) TNI di Sebatik.

OZ – DD, Diskominfo Tarakan


Sumber : Website Resmi Pemerintah Kota Tarakan

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+