Adam Alaydrus Perkenalkan "Musik Melayu dan Dayak" Di Berbagai Event Internasional

Tarakan,- Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya pasti pernah mendengar musik ethnik atau musik tradisional, dan bagi sebagian kalangan musik ethnik ini sudah tidak asing di telinga mereka, karna Indonesia mempunyai kultur budaya yang beragam sehingga banyak melahirkan musik - musik tradisional dari berbagai daerah asalnya.

Mahasiswa jurusan Etnomusikologi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta asal Tarakan, Sayid Muhammad Adam Alaydrus, telah meperkenalkan musik ethnik Indonesia khas melayu dan suku Dayak Kalimantan, dengan alat musik Sampe dan Gambus ke berbagai event tahunan musik etnik dunia di benua biru (Eropa).

Saat ditemui awak tarakankota petengahan bulan, Sabtu (18/02), Adam mengatakan dirinya telah beberapa kali tampil di berbagai event besar, seperti tampil di University California of Los Angles (UCLA) dalam acara Pagelaran Seni Rupa Indonesia sekaligus memperkenalkan musik etnis Indonesia.

Selain tampil di America Serikat, kota Paris, Prancis, merupakan tempat yang pernah disinggahinya untuk pertunjukan musik ethnik Indonesia pada acara `Festival International de Folklore` yaitu festival rakyat di musim panas. Kemudian dilanjutkan tour ke tujuh kota lainnya yang berjalan selama dua bulan.

Kemudian Adam Alaydrus dua kali ke Kazakhstan untuk manggung dengan misi kedutaan untuk Indonesia di kota Astana (ibukota Kazakhstan) dan tour ke tiga tiga kota lainnya. “Di Kazakhstan, saya lebih banyak bermain alat musik seperti angklung dan suling (alat musik Sunda),” terang Adam.

Untuk mencapai hal tersebut bukanlah hal yang mudah, tutur pemuda kelahiran 29 April 1990, karena dirinya harus bersaing dengan rekan - rekan seprofesi lainya yang turut berkompetisi dalam audisi dikampunsnya (ISI, Yogyakarta). Namun keberhasilannya bisa melalang buana, diakui Adam tidak lepas dari ketekunan dirinya dalam mendalami bentuk – bentuk seni pertunjukan yang berkaitan dengan penguasaan teknik garapan dan dokumentasi musik – musik etnis, serta doa kedua orang tua sehingga bisa terpilih sebagai salah satu perwakilan Indonesia dalam event tersebut.

Adam Alaydrus memaparkan, seni musik yang tumbuh sejak kecil dalam dirinya dikarenakan dirinya dibesarkan dikalangan/lingkungan yang kesehariannya akrab bermain musik dengan tradisi budaya yang kuat. “Musik kultur budaya yang kuat tertanam sejak dini dikarenakan aktifitas sehari-hari dilingkungan (kampung) adalah bermain music,” terang Adam.

“Musik yang dimainkan lebih kearah perkusi, seperti hadrah, ketipung. Dan yang melodi adalah gambus, inilah yang menjadi motivasi saya untuk bermusik,” ucap Adam.

Dimata Adam, musik adalah cerminan dari manusia (secara individu), sedangkan musik tradisi (musik etnis) merupakan cerminan dari komunitas atau suku itu sendiri.

OZ - DD - ARD, DKISP Kota Tarakan

Sumber : http://tarakankota.go.id

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+