Kota Tarakan bisa menjadi kota pelajar seperti halnya Yogyakarta. Hal tersebut dikatakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo lantaran sarana dan prasarana pendidikan mulai SD hingga SMA/SMK telah memadai dan bisa dimanfaatkan pelajar lain dari luar Tarakan untuk mengenyam pendidikan.
Terlebih dengan adanya percepatan Universitas Borneo (UB) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) pertama di wilayah utara Kaltim. Berdasarkan hasil pantauan Bambang, beberapa sekolah di Tarakan dinilai sudah siap menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tahun ini juga.
"Saya rekomendasikan beberapa sekolah seperti yang tadi kita datangi, SDN 018 dan 024, SMPN 1 dan 2, dan SMK 1 Tarakan untuk menjadi RSBI," ujar Bambang di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (13/9).
Ia meminta Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah agar dalam waktu dekat mengirimkan tim evaluasi ke sekolah yang direkomendasikan menjadi RSBI. Tim itu terdiri dari Direktorat PKSD, SMP, SMA dan SMK. Persiapan dilakukan mulai tahun ini sambil membenahi SDM yang dibutuhkan sehingga menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Persiapan yang dilakukan pusat, lanjut Bambang harus ditindaklanjuti Pemkot Tarakan untuk menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan.Diharapkan proses menegerikan UB dan menjadikan Tarakan sebagai kota pendidikan bisa dilakukan tahun ini atau dengan persiapan sekitar tiga bulan.
"Pak Wali (dr Jusuf SK) punya waktu tiga bulan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar Tarakan pantas diumumkan kepada publik sebagai kota pelajar," ujarnya.
Dampak yang ditimbulkan, lanjut Bambang ketika Tarakan menjadi kota pelajar di antaranya meningkatkan kegiatan ekonomi kerakyatan.
Sebab anak-anak dari luar Tarakan akan datang untuk bersekolah di Tarakan sehingga berbagai kegiatan seperti transportasi, rumah makan, kos-kosan dan lain-lain akan menjamur di Tarakan. Tentu saja, hal ini harus didukung dengan bermutunya pendidikan di Tarakan.
Dia juga mengaku kagum dengan keberadaan kawasan konservasi mangrove dan bekantan (KKMB) yang berada di tengah-tengah kota. Keberadaannya bisa dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata dan pendidikan.
"Kami kagum dengan komitmen Pemkot Tarakan dalam pengembangan pendidikan. Mudah- mudahan ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan SDM di wilayah perbatasan Kaltim," ucapnya
Terlebih dengan adanya percepatan Universitas Borneo (UB) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) pertama di wilayah utara Kaltim. Berdasarkan hasil pantauan Bambang, beberapa sekolah di Tarakan dinilai sudah siap menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tahun ini juga.
"Saya rekomendasikan beberapa sekolah seperti yang tadi kita datangi, SDN 018 dan 024, SMPN 1 dan 2, dan SMK 1 Tarakan untuk menjadi RSBI," ujar Bambang di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (13/9).
Ia meminta Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah agar dalam waktu dekat mengirimkan tim evaluasi ke sekolah yang direkomendasikan menjadi RSBI. Tim itu terdiri dari Direktorat PKSD, SMP, SMA dan SMK. Persiapan dilakukan mulai tahun ini sambil membenahi SDM yang dibutuhkan sehingga menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Persiapan yang dilakukan pusat, lanjut Bambang harus ditindaklanjuti Pemkot Tarakan untuk menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan.Diharapkan proses menegerikan UB dan menjadikan Tarakan sebagai kota pendidikan bisa dilakukan tahun ini atau dengan persiapan sekitar tiga bulan.
"Pak Wali (dr Jusuf SK) punya waktu tiga bulan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar Tarakan pantas diumumkan kepada publik sebagai kota pelajar," ujarnya.
Dampak yang ditimbulkan, lanjut Bambang ketika Tarakan menjadi kota pelajar di antaranya meningkatkan kegiatan ekonomi kerakyatan.
Sebab anak-anak dari luar Tarakan akan datang untuk bersekolah di Tarakan sehingga berbagai kegiatan seperti transportasi, rumah makan, kos-kosan dan lain-lain akan menjamur di Tarakan. Tentu saja, hal ini harus didukung dengan bermutunya pendidikan di Tarakan.
Dia juga mengaku kagum dengan keberadaan kawasan konservasi mangrove dan bekantan (KKMB) yang berada di tengah-tengah kota. Keberadaannya bisa dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata dan pendidikan.
"Kami kagum dengan komitmen Pemkot Tarakan dalam pengembangan pendidikan. Mudah- mudahan ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan SDM di wilayah perbatasan Kaltim," ucapnya