
Di gedung wakil rakyat masalah tersebut juga menjadi perbincangan serius dan mereka mempertanyakan hal itu. Pada awalnya mereka memperkirakan kejadian byar pet dalam waktu tidak menentu dan dengan durasi agak panjang itu merupakan kesalahan teknis. Tapi ketika terus berlanjut beberapa hari semua menjadi gerah termasuk personil wakil Rakyat.
“Wah mengapa bisa begini Bos” kata Ir yancong pada suatu ketika saat berdiskusi dengan rekan sejawatnya di Komisi II. Demikian juga yang lainya mempertanyaka hal itu. Dan puncaknya Ketua Komisi II Andi Lolo Bcm tidak dapat menahan keinginan untuk mempertanyakan hal itu kepada pihak PLN.
Ditemui diruang kerjannya Andi Lolo mengatakan pihaknya telah melakukan ricek dengan PLN terkait Byar pet yang tidak mengenal waktu itu. Dan mereka menjawab bahwa Mesin Pembangkit Listri Utama sedang dalam pemeliharaan (OverHaul)
Itu jawabannya dan mereka berjanji akan melakukan perbaikan secepatnya dan mencari solusi agar pemadaman secara beruntun dapat dielakan.
Terkait Protes warga bahwa Komisi II tidak pro aktif berkoordinasi dengan PLN mantan petinggi PT. Expan itu menapik. Kata ia, saaat ada tanda-tanda dilakukan pemadaman secara bergilir ia sudah melakukan kontak dengan menejemen PLN. Tapi alasan mereka tepat karena mesin Overhaul atau dalam pemeliharaan.
Saat ditanya tentang terkendalanya rencana pengoperasian mesin baru oleh PLN ia sangat menyayangkan. Ia sangat berharap PLN secepatnya mencari Solusi terhadap problem internalnya.
Pasalnya masyarakat akan mempertanyakan kebaradaan mesin itu lalu dikaitkan dengan kondisi Bayar Pet PLN.

Ayung demikian panggilan akrab Politisi PBR ini menyatakan, PLN memang memilki alasan tersendiri tentang terkendalanya pengoperasian mesin baru itu. Yakni Pihak Kontraktor yang menangani mesin baru itu belum dapat memindahankanya dari juata laut ke lokasi kerja PLN. “alasan mereka kendaraan pengangkut alat seberat itu tidak tersedia di Tarakan’ tambah ia lagi.
Tapi itu soal teknis dan PLN harus sudah “membaca” hal itu dan berusaha menyiapakan solusi alternatif. Tapi sudahlah, kita harap PLN terus menjalankan kerjanya sebaik mungkin dan kejadian di bulan April lalu tidak terulang lagi, pinta ayung dengan bijak