Sesaat setelah tiba di Bandara Juata Tarakan (29/03), Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), M Lukman Edy beserta rombongan beristirahat sejenak di Ruang VIP. Kesempatan tersebut digunakan oleh para pencari berita elektronik maupun cetak untuk menanyakan perihal kedatangannya menuju daerah perbatasan dengan negri jiran (red, Nunukan). Dijelaskan Lukman, kedatangannya berserta rombongan yakni untuk meninjau langsung kondisi daerah perbatasan sekaligus menginventarisir daerah lainnya yang berada disekitarnya.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjadikan pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama hingga setahun kedepan, yakni mulai 2008 hingga 2009,” imbuh Lukman.
Diterangkan pula Pemerintah Indonesia mempunyai dua pendekatan untuk merealisasikan program percepatan pembangunan wilayah perebatasan ini, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada disepanjang border line, sehingga dari sisi kesejahteraan dan ketergantungan kepada Negara tetangga tidak begitu tinggi.
Kemudian pendekatan dari sisi keamanan yang menjadi urgen demi menjaga kedaulatan NKRI, karena rasa nasionalisme pemerintah Indonesia sudah sangat terusik dengan kejadian akhir-akhir ini di wilayah perbatasan. Lukman Edy juga menghimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah perbatasan agar turut serta menjaga keadulatan NKRI.
Dari segi pertahanan, pihak Kementrian Pertahanan dan Keamanan memiliki program-program khusus terkait program percepatan pembangunan wilayah perbatasan. “Untuk infrastrukturnya Departemen Pekerjaan Umum (DPU) akan langsung turun ke wilayah perbatasan,” imbuhnya.
Selesai diwawancarai wartawan, Lukman Edy dijamu makan siang oleh Wakil Walikota Tarakan beserta unsur Muspida Kota Tarakan di Restaurant Royal Crown. Setyelah itu rombongan Menteri Negara PPDT melanjutkan perjalanan menuju Nunukan dengan menggunakan speedboat dari Pelabuhan Tengkayu (red, SDF) sekitar pukul 13.35 Wite.