Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, mengakui bahwa film "Nagabonar Jadi 2" sangat luar biasa lengkap, penuh humor, namun memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme sangat kuat.
"Luar biasa. Ini Film lengkap," kata Wapres Kalla seusai menonton film tersebut di Setiabudi, Kungingan, Jakarta, Minggu malam.
Menurut Wapres, film itu lengkap lantaran ada humor, ada rasa nasionalisme, ada rasa kebangsaan dan cinta.
"Saya kira setelah sekian tahun, baru kali ini saya nonton film Indonesia. Saya juga merasa berdosa," kata Wapres yang didampingi aktor utamanya, Dedy Mizwar (sang Nagabonar), Tora Sudiro (tokoh Bonaga, anak Nagabonar) dan Wulan Guritno (Pacar Bonaga).Menurut Wapres, film itu lengkap lantaran ada humor, ada rasa nasionalisme, ada rasa kebangsaan dan cinta.
"Eh, tadi partainya apa?," tanya Wapres, menirukan dialog yang terjadi dalam adegan film tersebut.
"Ini penting, karena tadi juga ada menteri perindustrian," kata Wapres, sambil memegang pundak menteri perindustrian di kabinetnya, Fahmi Idris.
"Namun, yang paling penting ada rasa nasionalisme mengutamakan produk dalam negeri untuk urusan karpet saja bukan impor, utamakan dalam negeri," kata Wapres Kalla.
Di sela-sela proses persiapan "reshuffle" (perombakan) kedua di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Wapres Kalla menonton film itu didampingi istrinya dan sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), pemain film "Nagabonar Jadi 2", maupun kalangan politisi nasional.
Sumber : Antara
Sinopsis Nagabonar Jadi 2
Film ini merupakan sekuel dari NAGABONAR, produksi 1986, yang saat itu sukses meraih prestasi kualitas (Film Terbaik FFI 1987) sekaligus mendulang prestasi dalam mengumpulkan jumlah penonton.
Diproduksi atas kerjasama PT Demi Gisela Citra Sinema dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi, film “NAGABONAR jadi 2” (NBj2) didedikasikan kepada Almarhum Drs Asrul Sani yang telah menciptaan tokoh rekaan NAGABONAR – pencopet yang diangkat jadi Jenderal dalam perang kemerdekaan.
Setelah kemerdekaan, NAGABONAR (Deddy Mizwar) seorang diri berhasil membesarkan anaknya, BONAGA (Tora Sudiro) - buah hati hasil pernikahannya dengan KIRANA (almarhumah), yang kini sukses jadi pengusaha di Jakarta.
Sebagai anak, BONAGA memiliki persamaan watak dan karakter dengan Bapaknya: jujur, bertanggungjawab, dan juga sama-sama tak mampu menyatakan cinta pada wanita. Dengan jiwa kepemimpinannya, BONAGA - bersama POMO (Darius Sinathrya), RONNIE (Uli Herdinansyah), JAKI (Michael Muliadro) - mengelola bisnis yang strategis. BONAGA bersama tiga sahabatnya merupakan cermin anak muda modern: metroseksual, pintar, cerdas, dan dinamis.
Konflik utama film ini adalah saat BONAGA dan sahabat-sahabatnya ingin ‘menjual’ kebun kelapa sawit milik Bapaknya di kampung halamannya, Sumatra Utara, kepada investor dari Jepang untuk dijadikan sebuah resort. Tentu saja NAGABONAR sangat marah sebab di kebun itu terdapat tiga kuburan orang yang ‘selalu hidup’ di hati NAGABONAR: KIRANA – istrinya, MAK-nya, dan Si BUJANG – sahabatnya. “Apa kata dunia?”
MONITA (Wulan Guritno), konsultan bisnis BONAGA, yang cantik, mandiri, profesional, dan mencintai BONAGA, berusaha menjembatani konflik antara Bapak dengan anak itu.
Pertemuannya dengan UMAR (Lukman Sardi), anak seorang pejuang yang jadi sopir bajaj dan menjalani kehidupan sederhana, menjadi titik balik sikap NAGABONAR dalam melihat dunia dan kehidupan.
Dikemas dalam drama komedi, film “NAGABONAR jadi 2” sarat dengan pesan tentang: CINTA laki-laki dan perempuan, CINTA orangtua dan anak, CINTA dalam persahabatan, CINTA tanah air, termasuk CINTA dalam melihat “perbedaan”
Sumber : Naga Bonar Jadi 2