Catur PON XVII : CELSIE MONIKA MUDA TAK HARUS DIBAWAH

Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur (Kaltim), diwarnai wajah-wajah muda. Termasuk pecatur putri asal Kaltim, Chelsie Monica Ignesias Sihite. Ternyata muda tak harus selalu di bawah. Buktinya, di laga bergengsi nasional yang berlangsung setiap 4 tahun ini, Monik sapaan akrab Chelsie termasuk yang diunggulkan. Putri bungsu dari tiga bersaudara ini mengenal catur dari almarhum ayahnya, Abi Dosner Sihite. “Monik, dari 3 tahun senang dengan catur, kebetulan almarhum ayahnya juga gemar catur,” ungkap Rumondang Sinaga, ibunda tercinta.
Menariknya, waktu kecil gadis kelahiran Balikpapan 13 tahun silam ini pernah mendapat nilai 8,5 untuk nilai matematika. Karena itu, almarhum ayahanda tercinta menghukum Monik tidak boleh menyentuh catur sampai dia memperoleh nilai 10 berturut-turut sampai 10 kali di mata pelajaran yang sama. “Ini memicu Monik belajar, ternyata dia bisa. Sehingga dia kembali bisa bermain catur,” ujar sang ibu yang sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta dengan mata yang berbibar-binar. Bakat dan kepintaran yang dimiliki dara yang gemar main catur dan berenang serta paling doyan makan ayam goreng bareng minum jus mangga ini tidak bisa dipungkiri, termasuk oleh sang pelatih catur putri Kaltim, RS Nugroho.
“Tidak ada masalah waktu ngajar (catur) monik, karena dasarnya anaknya pintar dan cepat belajar,” katanya saat diwawancara oleh reporter media center. Temen-temen gadis yang masih tercatat sebagai siswi SMP Negeri 2 Balikpapan ini mengaku Monik punya kepribadian yang baik dan enak untuk diajak bercanda

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+