Doa Melihat, Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad

Doa Melihat, Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad

Haji merupakan ibadah yang istimewa. Tidak semua orang bisa mencapainya kecuali mereka yang dikehendaki oleh Allah ﷻ. Tak jarang kita melihat seseorang yang kecil secara finansial mampu berangkat ke Tanah Suci, namun sebaliknya sering pula kita temukan orang kaya yang belum bisa berangkat ke sana, dan semuanya sudah ditentukan oleh Allah ﷻ.

Ketika melaksanakan tawaf, kita akan melewati Hajar Aswad, batu istimewa yang diletakkan di sudut timur laut luar Ka’bah. Semua jamaah haji tentunya terobsesi untuk menciumnya. Bisa dibayangkan jika jamaah haji dari seluruh penjuru dunia memiliki obsesi yang sama, tentu harapan tersebut bukan hal yang mudah terkabul.

Menurut pengalaman orang yang pernah melaksanakan ibadah haji, ada beberapa teknik untuk berhasil sampai dan mencium Hajar Aswad. Salah satunya adalah dengan merapat ke dinding Ka’bah dan maju perlahan-lahan. Namun tak sedikit yang gagal meraihnya, apalagi ketika terjadi saling adu dorong, kaki terinjak-terinjak, bahkan ada yang sampai meninggal karena berhimpit-himpitan serta terinjak jamaah lain, hingga mengurungkan niatnya untuk mencapai Hajar Aswad.

Meskipun kita tidak dapat meraihnya, melihatnya secara langsung adalah kebahagiaan bagi umat Nabi Muhammad ﷺ sebab beliau pernah melakukannya.

Oleh karena itu kita dianjurkan berdoa ketika melihat, menyentuh, atau mencium Hajar Aswad dengan doa:

بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shalLallahu ‘alaihi wa sallam. (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato’ ad-Dimyâthi, Hasyiyah I’anah ath-Thâlibîn ‘ala Halli Alfâdzi Fathi al-Mu’în li Syarh Qurratil-‘Ain, Dar el-Fikr, Beirut, juz 2, halaman 337)

Doa-Doa Haji dan Umroh

#nahdlatululama #nuonline #nuonline_id #haji #infohaji #doanuonline

Sumber Instagram : nuonline_id

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+