Antara Cinta dan Yang Dicintai

Antara Cinta dan Yang Dicintai

ANTARA CINTA DAN YANG DICINTAI

إنَّ مَحْبُوبَ المَحْبُوْبِ مَحْبُوْبٌ وَرَسُوْلَ المَحْبُوْبِ مَحْبُوبٌ وَمُحِبُّ المَحْبُوبِ مَحْبُوبٌ

"Sesungguhnya sesuatu yang dicintai kekasih adalah kekasih, Utusan Kekasih adalah seorang kekasih, dan pecinta kekasih adalah juga kekasih.” 

—Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya' 'Ulumuddin.

Ungkapan Imam Al-Ghazali ini sungguh indah dan mempunyai makna yang mendalam.  Tak ada yang berhak untuk dicinta kecuali Allah SWT. Dia adalah Sumber Segala Sumber Cinta. 

Jika seorang hamba benar-benar memahami dan  mengenal sifat-sifat dan ketetapan Allah, maka dia tidak akan berpaling dari cinta kepada-Nya.

Namun, mencintai Allah berarti juga harus mencintai Rasulullah SAW, sahabat, ulama, orang-orang shaleh dan para kekasih Allah. Wujud nyata cinta kepada Allah adalah mencintai Rasulullah dan para kekasih-Nya.

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.

Sumber FB : Tasawuf Underground

26 Maret 2022  · 

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+