Waspada Kasus DBD di Tarakan Meningkat

Tarakan,- Penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Tarakan terus meningkat, dalam catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan, kasus penderita DBD yang sebabkan gigitan nyamuk Aides Agypty ini terus meningkat.

Menurut Kepala Dinkes Tarakan, Subono, di Tarakan ini endemis DBD tidak ada satu orang pun yang bebas dari ancaman DBD. Tercatat dalam 5 tahun terakir, kasus DBD di Tarakan terus meningkat naik, bahkan di tahun 2016 ini kasus penderita DBD sangat drastis naiknya.

“Kasus ini cukup mengkhawatirkan bilakita melihat jumlah kasus di 2015 yang mencapai 474 kasus dalam setahun, Artinya, kasus yang terjadi ditahun ini sudah mencapai 60 persen dari jumlah kasus tahun lalu,” dalam keterangan persnya dihadapan para awak media, Kamis (28/07) lalu.

“Bahkan, jumlah pasien yang meninggal dunia juga terus bertambah. Sebelumnya, sejak Januari hingga Februari, tercatat hanya dua penderita yang meninggal. Sekarang bertambah satu (korban jiwa) lagi,” imbuh Subono.

Subono tambahkan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dalam mecegah perkembangbiakan nyamuk Aides Agypty, antara lain pihaknya telah mengajak seluruh stakeholder dan mahasiswa untuk melakukan Abatesisasi di rumah - rumah warga yang masih menampung air hujan.

“Kemarin juga kita didukung oleh BPJS dengan membagikan topi anti DBD, topi untuk tampungan air (penutup tempat air) sehingga nyamuk tidak dapat masuk,” ujarnya.

Saat ini pihak Dinkes Tarakan sedang mengkampayekan serta mengajak anak - anak sekolah untuk menjadi Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Pengkaderan anak – anak ini bertujuan, bila mereka melihat disekitar lingkungan rumahnya, khususnya ditempat penampungan - penampungan air terdapat tanda berkembang biaknya jentik, maka mereka bisa melakukan gerakan 3M Plus atau dengan melakukan Abatesisasi.

“Langkah ini sudah kita mulai di dua keluarahan di Amal dan Juata,” pungkasnya.

OZ – DD - MI, Diskominfo Tarakan

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+