Tarakan,- Sejak peluncurannya tanggal 6 Juli lalu, game Pokemon Go seolah telah mencuri perhatian masyarakat khususnya para penikmat dunia permainan (gamers), hal ini terlihat dari minat dan antusias yang menyebar cepat, baik dikalangan anak – anak maupun orang dewasa.
Data yang diperoleh, jumlah penikmat game Pokemon Go diindikasikan berpotensi menyalip medsos Twitter dalam hal jumlah penguna aktif dengan rentang waktu yang singkat semenjak peluncurannya. Namun aplikasi game ini menurut beberapa kalangan pemerhati, berpotensi menimbulkan efek serius yang harus diperhatikan ketika mengunakannya (baca, memaikannya), karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi penikmat aplikasi permainan ini, misalnya mengalami kecelakaan bahkan dikabarkan ada yang tersesat di suatu tempat.
Untuk kota Tarakan sendiri, aplikasi permainan yang sempat ngetop di era 90 ini ramai dibincangkan masyarakat, baik oleh anak - anak maupun orang dewasa. Bahkan beberapa gamers terlihat sudah menginstal aplikasi game Pokemon Go di perangkat android miliknya.
Sementara itu, di jajaran lingkungan Lantamal XIII TNI AL Tarakan, melalui komandannya, Laksamana Pertama Yudi Hadi D, menghimbau kepada seluruh prajurit di lingkungan Lantamal XIII untuk tidak mengunakan permainan Pokemon Go. Hal ini berdasarkan instruksi pimpinan tertinggi TNI AL (KASAL), karena ditenggarai saat aplikasi Pokemon Go dimainkan (aktif) sangat dimungkinkan berdampak terhadap segala sesuatu hal yang sifatnya memiliki nilai keharasiaan negara.
“Teknologi itu tidak semuanya positif, ada hal - hal (berpotensi) negatif yang dimanfaatkan oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab,” beber Danlantamal XIII beberapa waktu lalu, Rabu (20/07).
“Jangan sampai sebuah rahasia negara (red, titik koordinat tempat – tempat vital) bocor hanya karena sebuah permainan,” tegas Yudi Hadi.
OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : Web Resmi Kota Tarakan
Data yang diperoleh, jumlah penikmat game Pokemon Go diindikasikan berpotensi menyalip medsos Twitter dalam hal jumlah penguna aktif dengan rentang waktu yang singkat semenjak peluncurannya. Namun aplikasi game ini menurut beberapa kalangan pemerhati, berpotensi menimbulkan efek serius yang harus diperhatikan ketika mengunakannya (baca, memaikannya), karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi penikmat aplikasi permainan ini, misalnya mengalami kecelakaan bahkan dikabarkan ada yang tersesat di suatu tempat.
Untuk kota Tarakan sendiri, aplikasi permainan yang sempat ngetop di era 90 ini ramai dibincangkan masyarakat, baik oleh anak - anak maupun orang dewasa. Bahkan beberapa gamers terlihat sudah menginstal aplikasi game Pokemon Go di perangkat android miliknya.
Sementara itu, di jajaran lingkungan Lantamal XIII TNI AL Tarakan, melalui komandannya, Laksamana Pertama Yudi Hadi D, menghimbau kepada seluruh prajurit di lingkungan Lantamal XIII untuk tidak mengunakan permainan Pokemon Go. Hal ini berdasarkan instruksi pimpinan tertinggi TNI AL (KASAL), karena ditenggarai saat aplikasi Pokemon Go dimainkan (aktif) sangat dimungkinkan berdampak terhadap segala sesuatu hal yang sifatnya memiliki nilai keharasiaan negara.
“Teknologi itu tidak semuanya positif, ada hal - hal (berpotensi) negatif yang dimanfaatkan oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab,” beber Danlantamal XIII beberapa waktu lalu, Rabu (20/07).
“Jangan sampai sebuah rahasia negara (red, titik koordinat tempat – tempat vital) bocor hanya karena sebuah permainan,” tegas Yudi Hadi.
OZ – DD, Diskominfo Tarakan
Sumber : Web Resmi Kota Tarakan